Wednesday, January 1, 2014

Resolusi 2014.....Bikin resolusi lagi???

Kurang lebih dari 2 tahun lalu gw pny resolusi untuk belajar nyetir.

Target itu tercapai akhirnya tahun lalu. Sekarang gw cukup lancar nyetir.

Kenapa butuh waktu lama "hanya" untuk belajar nyetir? Mungkin jawaban ini yang menjadi alasan banyak orang sudah gak percaya lagi dan sanksi sama yang namanya resolusi awal tahun.

Mau kurus?
Mau rajin olah raga?
Mau dapet pacar?
Mau ini dan itu?




Sebelum lanjut, gw mencoba memahami mengapa awal tahun dikaitkan dengan resolusi. Dengan perubahan.

Orang mengaitkan tahun baru dengan lembar baru. Padahal sih sama aja. hari ini sama seperti hari rabu minggu lalu. Kecuali karena Rabu minggu lalu gak libur :D

Menurut gw, semua itu karena kita pandangan umum. Kita memulai di tahun yang baru setelah 365 hari di tahun yang lalu dan sekarang kita mulai dari 1 lagi. 

Sebuah lembar baru siap untuk ditulis ulang. Melupakan yang sudah lewat di tahun sebelumnya. Konsep itu sudah tertanam matang dlm alam bawah sadar kita, sehingga setiap awal tahun kita merasakan energi berbeda, harapan baru untuk memulai dari awal untuk hidup yang lebih baik.


Gw juga merasakan hal ini. Bahkan untuk gw sendiri, awal baru bisa gw rasakan minimal 2x dalam setahun. Pertama adalah tahun baru tentunya. Yang kedua adalah saat gw ulang tahun. Dan yang lain dan jumlahnya gak pasti adalah saat gw selesai pengakuan dosa.

Keluar dari ruang pengakuan, gw merasa bersih lagi dan siap melindungi kesucian itu supaya gak tercemari dosa. Beda kalo selama berbulan-bulan gw sudah dikotori dosa, rasanya yaudahlah nambah 1 ato 2 dosa lagi gak masalah.




Nah kembali soal resolusi. Menurut gw sangat baik kita memanfaatkan euforia tahun baru ini untuk menyusun kembali kepingan diri kita yang sudah berantakan karena kesibukan dan rencana-rencana yang berantakan selama 365 hari kita hidup kemarin. Menyusun kembali rencana hidup kita, menentukan lagi prioritas penting yang mau kita jaga selama 365 hari ke depan.

Tapi ada suatu fenomena baru yang mengancam semangat ini. 

Kebanyakan setelah bertahun-tahun-tahun-tahun kita memulai tahun yang baru, dengan resolusi yang baru, kebanyakan tekad itu hilang hanya dalam waktu beberapa hari setelah tahun baru. Semangat baru ini tidak bertahan lama. Besok, saat memulai lagi aktifitas seperti biasa, kita kembali tenggelam dalam cycle kehidupan yang monoton dan menjemukan.

Untuk yang meluangkan waktu membuat dan menuliskan resolusi pun terkadang dengan cepat akan terlupakan, apalagi yang hanya ditulis di dalam hati.

Semua kegagalan dalam menjalankan resolusi selama bertahun-tahun bisa membuat semangat tahun baru menghilang. "Ngapain buat resolusi. Ntar juga gak ada yang tercapai."

Menurut gw hal itu berbahaya. Sangat berbahaya. Kenapa? Karena perubahan itu sulit dilakukan. Butuh sebuah 'sentilan' untuk membuat kita tersadar dan menjalani hidup dengan berbeda.

'Sentilan' ini biasanya hal yang gak enak. Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang disayangi, penyakit berat, dll. Hal-hal semacam ini bisa membuat perubahan drastis dalam diri seseorang, baik ke arah yang positif, maupun negatif.

Tapi gak mau donk berubah karena masalah???
Makanya momen seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena sulit bila suatu hari kita terbangun di hari yang biasa dan semua biasa lalu tiba-tiba kita bilang "mulai sekarang gw akan jadi orang yang lebih baik" dan seketika kita menjadi completely different person. Hal seperti itu mungkin....tapi sulit.



Kegagalan yang berulang-ulang bisa membuat kepercayaan diri seseorang hilang dan membuat orang itu jadi semakin negatif dan pesimis. Target dan resolusi yang tidak tercapai bila dilakukan berulang-ulang dan bertahun-tahun akan membuat kita menjadi pesimis dan kehilangan keajaiban tahun baru, keajaiban untuk berubah, keajaiban untuk memulai dari awal.

Karena itu penting untuk membuat resolusi yang masuk mungkin dipenuhi. Gak perlu terlalu besar, terutama bila kita sudah terlalu banyak gagal. Keberhasilan yang kecil namun banyak dapat membangun lagi kepercayaan diri. Target untuk setahun boleh dibuat, tapi jangan lupakan target jangka pendek, misalnya dalam 1 bulan ini.

Bisa juga buat target 1 tahun, dan dibuat detail langkah-langkah kecil untuk mencapai target besar itu jadi target jangka panjang itu gak lagi jadi impian belaka, namun menjadi mungkin terwujud.


And lastly, soal target dan resolusi dan target. Kadang target yang kita buat gak tercapai karena kemungkinan kita gak tau kenapa kita membuat target itu.

Orang yang agak gemuk kebanyakan akan membuat target supaya kurus. Tapi sebenernya dia gak tau kenapa dia harus kurus. Cuma kata kebanyakan orang, kurus lebih cakep jadi harus kurus. Dalam hatinya sendiri dia gak merasa kurus itu penting.

Atau contoh gw sendiri. Gw buat target untuk belajar nyetir karena sudah umur segini, cowo pula masa gak bisa nyetir. Tapi gw merasa gw gak butuh bisa nyetir. Toh enakan pake motor di jakarta. Kalo bisa nyetir juga gw gak akan sering-sering nyetir.

Sebelum kita menemukan alasan yang kuat utk melakukan sesuatu, kemungkinan untuk gagalnya besar. Karena itu buatlah target dan resolusi yang benar-benar dari hati. Sesuatu yang kita merasa kita butuh lakukan supaya kita jadi orang yang lebih baik.

Semoga tahun 2014 menjadi tahun yang luar biasa untuk kita semua