Tuesday, December 31, 2013

2014! Be Yourself!

Gw ganteng..
Selain itu gw juga baik hati, rajin menabung, rajin menjahit, dan rajin mencuci

dan yang pasti gw narsis :D

Be Yourself. Apa itu Be Yourself? Menjadi diri sendiri (gila gw pinter)

Tapi apa itu diri sendiri? Siapa itu Ryo? Gimana caranya menjadi diri sendiri?

Apakah dengan terus narsis artinya gw menjadi diri sendiri? Apakah misalnya gw menghilangkan sifat narsis gw artinya gw mengingkari diri sendiri?

Ada orang yang bilang kalo dia emang pemarah dari lahir. Jadi dia merasa berhak jadi orang pemarah karena dia cuma menjadi diri sendiri. Kalo gk seneng terserah lu. Hidup hidup gw sendiri kenapa lu atur-atur. Deal with it!

Ada yang bilang merasa terlahir sebagai orang yang penakut. Ada yang pemalas. Sukur-sukur ada yang merasa terlahir rajin.

So apa itu “diri sendiri”?



Menurut gw, sebagai seorang manusia, kita terlahir polos. Istilah kerennya selembar kertas putih.

Di kertas itu gak ada tulisan narsis.
Gak ada tulisan pemarah, penakut, pemalas, rajin, baik hati, suka menolong, dll

Putih, tanpa noda.

Diri kita yang sekarang merupakan tulisan yang tergores oleh orang di sekitar kita. Didikan yang kita terima. Teladan yang kita dapatkan.

Kalo kata psikolog, pembentukan karakter kita terjadi saat kita berumur 0-5 tahun. Ada yang bilang 7 tahun.

Well, dari umur 0-5 tahun gw bahkan gak inget apa-apa. Jadi sebenernya gw dibentuk tanpa sadar. Hanya menerima “tulisan” yang dituliskan oleh orang-orang di sekitar gw dan gw hanya diam tak berdaya melihat tulisan yang baik dan jelek di lembaran diri gw, dan gw menerima itu sebagai “myself”, padahal itu sama sekali bukan gw.

So, kalo ada orang yang bilang, “iya nih mo giamana lagi gw terlahir dengan sifat begini.” Orang seperti itu layak dikasihani karena dia menyerah pada keadaan. Dia tidak menjadi diri sendiri. Dia menjadi orang yang dibentuk oleh orang lain.

Jadi siapa diri sendiri itu?

Menurut gw lagi nih, diri kita terlahir dengan sebuah rencana.

Rencana yang sudah dipersiapkan Tuhan. Rencana yang tersembunyi di balik talenta. Tidak seperti karakter yang dimulai dari lembar putih dan baru ditulis setelah kita lahir, talenta sudah terpendam sejak kita belum lahir.

Singkatnya, menjadi diri sendiri adalah dengan memahami potensi terpendam yang kita miliki dan mengembangkannya, memolesnya, dan menggunakannya untuk memenuhi takdir kita sebagai manusia!

Dan menjadi diri sendiri berarti kita menyadari bahwa tulisan yang ada di lembar hidup kita sebagian besar ditulis oleh orang lain.
Menjadi diri sendiri artinya menyadari kalo kita punya kuasa untuk menghapus tulisan buruk dan menggantinya dengan yang kita mau (sebaiknya sih diganti yang bagus…)



Karena itu dipenghujung tahun 2013 ini, selain kita membuat resolusi dan target-target di luar diri, ada baiknya kita juga berfokus ke dalam diri kita sendiri. Menemukan diri kita sendiri dan mengembangkan diri kita sendiri.

Be Yourself!!!

Happy New Year. Have a wonderful year. God Bless~

Friday, November 22, 2013

Setia 101

Belakangan ini topik ‘setia’ banyak diangkat di Path, tentu saja selain segala macam ledekan misalnya sendal jepit aja punya pasangan atau sejenisnya, yang lagi booming.

Tapi terlepas dari segala macam hal gak jelas di path, topik setia ini cukup menarik. Setia itu terkesan sulit dilakukan. Setia sepertinya sudah sangat langka.

Well, tentu saja jaman sekarang trend selingkuh dan kawin cerai memang lagi booming jadi memang nilai kesetiaan terancam punah.

Karena itu gw mencoba menuangkan pendapat gw tentang ini. Tolong digaris bawahi bahwa ini adalah pendapat pribadi, tanpa dasar ilmiah yang logis dan yang bisa dipertanggung jawabkan jadi diharapkan tidak gampang percaya semua yang akan anda baca setelah ini :p

Setia…
bila berbicara tentang setia, orang jaman sekarang akan mengaitkan dengan sebuah relasi.

kepada pacar, yaitu satu pacar aja cukup, gak nambah, dan gak ganti-ganti sampe mati.

dan juga bila sudah menikah, setia pada pasangan sampe maut memisahkan.

Tapi sebenarnya setia itu jauh lebih luas daripada hanya sebuah relasi. Misalkan setia pada 1 handphone, setia dalam sebuah pekerjaan, setia dalam sebuah organisasi atau setia pada sebuah tanggung jawab.

Apa hubungannya dari segala bentuk kesetiaan itu?

Menurut gw, ‘setia’ merupakan bentuk lain dari ‘bersyukur’
Bila kita bersyukur akan sesuatu, kita akan setia pada hal tersebut. Sebagai contoh handphone gw yang sekarang bukan hape yang highend, tapi sudah cukup untuk menjalankan semua aplikasi android sampai game-game dengan grafis keren. Gw bersyukur atas hape ini jadi biarpun hape gw gak secanggih galaxy note 3, gw gak merasakan kebutuhan untuk ganti. Gw setia pada hape ini, tapi gw juga nabung buat beli note 3 sih :3

Sama halnya dalam sebuah relasi. Bila kita sudah bersyukur atas pasangan yang kita miliki, kita gak akan punya dorongan untuk ‘menambah’ atau ‘mengganti’ pasangan yang sudah dimiliki.

Jadi mengapa saat ini kesetiaan menjadi sesuatu yang langka?

Menurut gw hal itu terjadi karena dunia saat ini menanamkan hasrat untuk selalu tidak puas. Untuk selalu tidak bersyukur.

Orang yang kurus mau gemuk, yang gemuk mau kurus.
Yang berambut lurus mau keriting, yang keriting mau lurus.
Yang berkulit cokelat mau jd putih, yang putih mau cokelat.

Dalam hal berpacaran, figur ideal yang dibentuk oleh media juga berpengaruh. Misalnya seorang cowo yang punya pacar cantik, saat melihat kaki personil SNSD yang putih panjang akan membandingkan dengan kaki pacar cantiknya yang mungkin kurang putih dan kurang panjang. Dan saat dia pergi ke Mall, banyak cewe mulai memamerkan kaki putih panjang mereka. Akhirnya perlahan-lahan dia tidak lagi melihat kelebihan dari pacarnya melainkan melihat kekurang panjangan kaki pacarnya.

Ditambah lagi trend konsumtif telah mengajarkan ketidak puasan dan membuat orang berlomba-lomba memiliki segala yang dia miliki. Selama lu sanggup, lu bisa memiliki segala hal. Jadi mengapa hanya puas dengan 1? Lihat jaman sekarang sangat jarang orang yang hanya punya 1 hape. Dan juga selama lu sanggup manage 2 pacar kenapa cukup 1?

Jadi bagaimana menjadi orang yang setia? Dengan memiliki hati yang bersyukur. Hati yang bersyukur juga tidak muncul dengan sendirinya, perlu dilatih setiap hari, mulai dengan mensyukuri hal-hal kecil dan mencukupkan diri dengan hal-hal sederhana.

Setia bukan soal menutup mata akan hal lain dan fokus pada yang ada di depan mata saja. Setia adalah sikap hati untuk ‘sangat-sangat bahagia’ dengan apa yang ada di depan mata, jadi biarpun kita melewatkan banyak hal kita tidak merasa rugi karena yang di depan mata sudah lebih dari yang kita butuhkan.

Sebuah kesetiaan buta dapat akan menghancurkan diri kita sendiri, menghambat pertumbuhan kita hingga kita tidak akan mencapai potensi terbaik kita. Bahkan bisa saja kesetiaan buta bukanlah kesetiaan, melainkan karena kita merasa kita tidak layak untuk mendapatkan yang lebih baik.

Misalnya kita memang perlu setia bila kita mendapatkan sebuah pekerjaan. Tapi bukan berarti kita harus bekerja sampai mati di tempat itu. Mungkin kita bisa setia di suatu perusahaan sampai pensiun, tapi bila memang hal itu layak diperjuangkan. Tapi bila kita merasa potensi terbaik kita tidak akan tercapai bila kita tetap di tempat itu, sudah saatnya kita melepaskannya dan mencari tempat yang lebih baik, bukan karena kita tidak suka dengan pekerjaannya karena kurang ini dan itu.

Sama dengan bila kita sudah memiliki pacar. Bila kita tau kalau dia bukan orang yang tepat, kita harus bisa melepaskannya. Misalnya bila kita tau ternyata pacar kita seorang pengedar narkoba, secepatnya lepaskan diri darinya. Atau kalau kita tau dia bukan orang yang setia dan punya koleksi lain.
Gw punya pendapat bahwa, menciptakan sebuah hubungan baru dan mempertahankannya jauh lebih mudah daripada mengetahui kapan harus berhenti dan bagaimana untuk berhenti dari suatu hubungan.

Tanpa kebijaksanaan, kita dapat menjadi sangat bodoh dan memberikan permata kepada babi (Matius 7:6)

Loyalitas merupakan sesuatu yang bernilai sangat mahal, jangan sampai kita dengan bodoh memberikannya pada orang yang salah.

Kita boleh loyal pada satu perusahaan, selama perusahaan tersebut juga memperlakukan kita dengan layak.

Kita boleh setia pada seorang pacar, bila memang dia orang yang tepat.

Kita boleh setia pada sebuah hape, hanya bila hape tersebut dapat memenuhi semua kebutuhan teknologi kita.

Karena itu jangan dengan cepat memberikan kesetiaan kita. Misalnya baru aja jadian sudah menulis di twitter “you are my last”

Untuk belajar menjadi setia bukan dengan bertahan sekuat tenaga untuk tidak berpaling, tapi cukup belajar bersyukur atas hal-hal yang terjadi setiap hari. Jangan terpengaruh pendapat dunia untuk memberikan kesetiaan secara buta. Jangan merasa gagal bila harus berhenti dan mendapatkan cemoohan orang bahwa kita bukan orang yang setia.

Sebagai contoh terakhir, gw terkenal setia pada android dan gak suka sama produk apple. Tapi bila suatu saat Android sudah mulai jelek, dan iOS menjadi lebih baik, gw gak akan dengan buta tetap mempertahankan android dan gw akan pindah ke apple. Kesetiaan perlu terus dievaluasi dan butuh keberanian untuk berubah karena kita bisa dicemooh banyak orang. Tapi apa peduli kata orang? Kesetiaan ini punya gw dan gw yang tau kepada siapa harus gw berikan toh?

Sebagai penutup gw akan mengutip dari injil Matius 7:6
“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

Enjoy~

Friday, August 30, 2013

Semua akan indah pada waktu-Nya.....oh really? Do you think so???

Ada sebuah kalimat yang indah
"Semua akan indah pada waktu-Nya"
Atau biasa juga menggunakan istilah rencana Tuhan yg lebih baik daripada rencana manusia. So don't make plans. Just tell God to make a plan for you. Just kidding. Itu udah kejauhan :p
Apakah benar bahwa semua akan indah pada waktu-Nya? Buat gw iya. Bukan karena gw sok-sok setuju karena kalimat itu indah dan gw akan retweet smua orang yg ngetweet itu, ato repath smua gambar yg ada tulisan begitu.
Gw percaya semua akan indah. Gw percaya karena gw mengalaminya. Tapi hal ini tidak akan selalu terjadi. Untuk menjelaskannya ijinkan saya menceritakan cerita yang sudah familiar ini
Pada suatu malam hujan lebat turun mengguyur Jakarta selama berjam-jam sehingga jakarta banjir. Kejadian itu sangat cepat sehingga banyak orang tidak siap untuk mengungsi, salah satunya adalah Jack.
Jack adalah seorang pemuda aktifis gereja. Dia sangat rajin berdoa dan sangat suci. Setiap pagi dia akan berdoa untuk mendapatkan jawaban: baju warna apa yang harus ia pakai hari itu.
Kurang beruntung, Jack terjebak di rumahnya yang dalam sekejap terendam hingga loteng dan Jack terkurung dalam loteng yang gelap. Tapi Jack tidak takut sama sekali karena dia tau Tuhan besertanya dan Tuhan akan menyelamatkannya. Semua akan indah pada waktu-Nya.
Beberapa jam kemudian terdengar ada suara yang memanggil-manggil Jack. Ternyata ketua RT menyadari kalau Jack masih tertinggal dan terjebak di dalam rumah. Kepala RT itu memanggil Jack untuk keluar melalui jendela loteng dan menyelamatkan diri bersama dirinya dan tim SAR. Tapi jack menolak. Dia percaya bahwa Tuhan akan menolongnya. Singkat cerita beberapa orang mencoba membujuknya tapi Jack menolak karena dia masih menunggu pertolongan Tuhan hingga akhirnya Jack meninggal karena kedinginan.
Di pintu surga Jack bertemu santo Petrus dan Jack protes mengapa Tuhan tidak menyelamatkannya saat dia sedang kesulitan dan menanti pertolongan dari Tuhan. Santo Petrus hanya geleng-geleng dan berkata "bego luh. Ude berapa banyak Tuhan mengutus orang buat nolong luh tapi lu bebal gak mau diselamatin! Rasain luh!"
Sekian ceritanya. Apakah Jack akan masuk surga atau neraka? :p
Yang mau gw sampaikan adalah, rencana Tuhan selalu indah. Tapi rencana Tuhan bukan sesuatu yang dipaksakan. Kita harus menyambut rencana itu supaya rencana Tuhan dapat bekerja dalam diri kita.
Tuhan gak pake cara menurunkan malaikat menerobos atap rumah Jack dan membawa paksa Jack terbang menuju tempat pengungsian.
Tuhan memakai cara mengirim tim SAR untuk menjemput, dan keputusan apakah rencana Tuhan akan berjalan berada di tangan Jack apakah dia mau diselamatkan (pengalaman di komplok langganan banjir, ada beberapa orang yang akan menolak dievakuasi biarpun rumahnya sudah tenggelam).
Kebanyakan orang ingin Tuhan menjadi seperti pacar yang mengatur" dirinya. Kebanyakan orang berpikir "indah pada waktu-Nya" berarti ditengah hal-hal yang buruk tiba-tiba muncul hal baik. Bagaikan badai yang tiba-tiba berhenti dan menjadi cerah lagi tanpa perlu kita berbuat apa-apa.
Gw percaya Tuhan bekerja disela-sela rencana yang kita buat. Tapi kebanyakan quotes yg gw lihat mengajarkan kita kalo rencana kita itu bukan apa-apa dibandingkan rencana Tuhan. Kalo jangan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Serahkan aja sama Tuhan.
Gw percaya bahwa butuh usaha dari manusia supaya pada akhirnya semua akan indah. Tanpa usaha itu, kita akan berada dalam badai yang tidak berujung. Dan gw percaya bahwa usaha yang diperlukan adalah dengan "mengucap syukur senantiasa." Bila kita tidak mengucap syukur maka sampai kapan pun tidak akan indah.
Gw pernah membaca sebuah cerita. Ada sepasang kekasih yang saking mesranya akhirnya kebablasan sampe MBA- married by accident. Bahasa indonesianya terpaksa kawin karena hamil.
Hidup mereka hancur. Mereka masih muda dan belum siap membangun keluarga. Sampai akhirnya mereka sudah cukup tua. Hampir 50 tahun dan selama itu hidup mereka sengsara. Anaknya tumbuh jadi anak gak bener. Gitu deh gw agak lupa detail ceritanya.
Penyebabnya adalah karena mereka membawa rasa bersalah itu dan tidak mau melepaskannya. Mereka tidak mau memaafkan diri mereka sehingga beban itu mereka pikul berpuluh-puluh tahun.
Kalau saja sejak mereka sadar akan kesalahannya, mereka memaafkan diri sendiri DAN mensyukuri segala yang telah terjadi maka mereka tidak akan perlu mengalami badai tanpa henti.
Nick Vujicic, seorang luar biasa yang terlahir tanpa tangan dan kaki dapat menjadi orang hebat karena dia mensyukuri keadaannya. Coba lihat berapa banyak orang lain yang mungkin tidak punya tangan atau kaki dan hidupnya menderita. Apakah mereka akan merasakan rencana Tuhan yang indah pada waktu-Nya selama mereka tidak tau caranya mensyukuri keadaan mereka?
Cukup contoh orang lain. Sekarang contoh dari diri gw sendiri.
Masa sekolah dari gw kecil hingga hampir lulus kuliah merupakan masa yang sangat sulit untuk keluarga gw. Orang tua gw harus menghidupi 4 anak termasuk membayar uang sekolah yang jumlahnya gak manusiawi. Ditambah lagi sejak gw lahir keadaan ekonomi keluarga gw mulai jatuh.
Hampir setiap kali ulangan umum gw hampir gak bisa ikut karena SPP nunggak berapa bulan. Gw biasa harus menunggu 30 menit sebelum gw boleh mulai mengerjakan soal. Gw diperlakukan layaknya murid yang dateng telat saat ujian. Bahkan gw pernah sama sekali gak boleh ikut ujian sampe SPP dilunasi.
Masa itu merupakan masa badai dalam hidup gw. Tapi percaya gak percaya, sebelum gw lulus sekolah, gw sudah bisa mengucap syukur dalam keadan tersebut.
Pada suatu hari gw merenungkan kesulitan yang gw alami. Dan gw melihat bagaimana situasi itu membentuk gw. Dan gw menyadari hal-hal positif yang gw terima dari keadaan itu.
Gw gk merasa butuh shopping beli baju celana sepatu dll yang harganya mahal cuma buat gaya. Gw bisa pake apa aja yang ada.
Gw sangat irit dan bisa bertahan dalam kondisi seperti apa pun.
Gw melihat banyak keajaiban yaitu dimana saat semua terasa mustahil tapi situasi itu akan lewat juga.
Saat gw menyadari hal itu dan bersyukur atas kondisi gw maka gw bisa melihat rencana Tuhan untuk membentuk diri gw.
Kalo gw gk berusaha bersyukur maka mungkin masa itu hanya menjadi saat badai panjang dalam hidup gw dan gw hanya bersyukur karena saat itu sudah lewat. Masa itu akan menjadi masa yang ingin gw lupakan seumur hidup dan gw akan menganggap gw sial karen gw gak terlahir di keluarga yang kaya.
Saat kita bisa mengucap syukur, kita bisa melihat rencana Tuhan setiap saat dalam hidup, bahkan di saat yang tidak enak.
Bahkan manusia yang gak mengenal Tuhan pun bisa mengajarkan bahwa kegagalan dan masalah justru bisa memberikan pelajaran yang lebih banyak daripada kesuksesan asal kegagalan tersebut dievaluasi.
Jadi mari belajar untuk mengucap syukur dalam segala keadaan maka pada detik itu juga "waktu-Nya" sudah tiba dan semua akan jadi indah saat itu juga.

Monday, August 26, 2013

Something new

Post kali ini singkat aja (niatnya sih tiap post singkat tapi kebiasaan tiap mulai ngetik gk bisa berenti dan ini aja menjelaskan sudah mulai melantur)

Anyway, pada kesempatan ini gw mau bercerita tentang "mencoba sesuatu yang baru"

Semua orang tau kalo gw ini pendiam, pemalu, dan sedikit introvert. Pengalaman baru bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan.

Dulu setiap kali gw mau mencoba hal baru gw akan mencari temen untuk nemenin dulu. Abis sekali udah selanjutnya gw berani sendiri.

Kalo gw gk suka hal baru? Kenapa gw mau coba ya? Hmmm.....mungkin karena gw pengen tau aja sih....

Ya intinya sampe suatu hari gw memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Gw mencoba banyak hal baru dlm waktu singkat.

Pertama gw mencoba banyak persekutuan doa baru. Dalam seminggu gw mendatangi beberapa PD. Lalu gw jg mencoba melewati banyak jalan baru. Sebelumnya daerah kekuasaan gw cuma bojong, puri, permata buana. Paling jauh ke binus. Contoh satu lagi adalah gw ikut retret, dimana gw gak kenal seorang pun di retret itu!

The point is, mencoba sesuatu yang baru gak ada ruginya, kecuali nyoba hal-hal negatif misalnya narkoba. Dulu gw punya alasan super yang gak bisa dibantah dan dilawan untuk menolak mencoba hal baru. 1 kata: "males"

Berapa banyak kesempatan yang terbuang karena "males"

Berapa banyak pengalaman yang bermanfaat terlewatkan karena "males"

Berapa besar potensi diri kita terpendam makin dalam karena "males"

Prinsip gw saat ini adalah: "apa ruginya kalo gw coba?" Kalo gak ada ruginya kenapa gw harus gk mencoba? Dan akhirnya gw mencoba. Tapi gak segampang itu. Males itu bukan cuma dimulut. Saat gw menjalankan percobaan itu, rasa malas itu kerap kali menyerang.

"coba kalo gw di rumah aja ini pasti lebih enak. Lha sekarang malah kena macet."

"ngebosenin banget nih acaranya. Tau gitu gw gk usah ikut aja."

Memang gak semua hal yang gw coba bermanfaat. Kebanyakan gak akan gw coba lagi setelah nyoba sekali. Tapi gak akan ada pengalaman yang sia-sia. Gw gak akan bisa nulis blog ini kalo gw awalnya males mencoba menulis. Daripada malu nulis-nulis gak jelas. Mending kalo ada yang baca. Bla bla bla

Jadi, kesempatan apa yang sudah anda lewatkan karena males? Kesempatan apa lagi yang akan anda lewatkan karena males?

Tuesday, August 20, 2013

mencari pengalaman?

Saat ini gw sedang tergabung sebagai anggota aktif sebuah koor gereja. Ada seorang bapak yang juga tergabung dan sepertinya sudah lama menjadi anggota. Ada satu hal menarik yang gw lihat dari om satu ini yang tidak pernah gw temukan di paduan suara gw yang dulu (yang lebih serius karena paduan suara kali ini lebih fokus ke pelayanan dalam gereja). Om satu ini setiap kali ada kesempatan pasti ikut latihan suara lain yang sedang berlatih. Om ini merupakan anggota suara BAS tapi juga ikut latihan suara tenor, bahkan suara perempuan yaitu alto dan sopran.

Kebanyakan anggota koor biasanya akan memanfaatkan waktu kosong sebaik mungkin untuk ngobrol ato maen hape saat pelatih sedang melatih bagian lain. Gw sendiri akan begitu, kecuali kalo emang bagian suara gw agak sulit dan gw belum lancar.

Dari kejadian sederhana tersebut gw mendapatkan contoh nyata seseorang yang mau belajar dan mencari pengalaman.


Dari salah satu buku yang gw baca, diajarkan kalo mau sukses dalam suatu karir, kita harus memberi lebih dari yang diharapkan. Dalam alkitab pun Yesus mengajarkan seperti itu. "Saat orang memaksa kita berjalan 1 mil bersamanya, berjalanlah 2 mil bersamanya". Namun contoh dari om itu merupakan pertama kalinya gw menyaksikan arti dari ajaran tersebut.

Sebelum di paduan suara ini, gw pernah tergabung dalam sebuah paduan suara yang lebih serius pada tahun 2004. Seberapa serius? Kita sering ikut perlombaan dan hampir selalu menang. Gw juga pernah bersama paduan suara itu ikut Choir Olympic di Xiamen. Cool right? Tapi kenyataan tidak sekeren itu. Hampir semua anggota jarang berlatih sendiri di rumah. Bahkan pelatih kami sering marah karena hal itu. Gw sendiri jarang sekali latihan di rumah karena lebih sering langsung bisa soalnya gw jenius...

Namun point yang mau gw angkat adalah, kebanyakan manusia sudah puas hanya dengan cukup. Jarang ada yang benar-benar berusaha untuk menjadi lebih baik.

Belum lama ini gw sedang ngobrol sama temen dan kita menyinggung soal pekerjaan. Sebagai anak yang baru lulus kuliah bila ditanya apa rencana setelah lulus biasanya orang akan menjawab kerja dulu sama orang untuk cari pengalaman, baru nanti buka usaha sendiri. Saat itu tanpa sadar gw nyeletuk: "Cari pengalaman ato cari duit? Cari pengalaman dapet bonus gaji atau cari gaji dengan bonus pengalaman?" Setelah itu gw bahkan kaget dengan kebijaksanaan gw sendiri karena pernyataan gw tersebut sangat bermakna :p


Cari pengalaman dengan bonus gaji berarti tujuan utama bekerja adalah mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya, dan kebetulan kita dibayar untuk itu. Banyak buku tentang kesuksesan malah menyarankan biarpun tidak dibayar tidak masalah karena pengalaman itu sendiri lebih berharga. Tapi gw tau jarang ada orang yang punya mental seperti itu. Beberapa kali gw bekerja, gw merasa cukup dengan menyelesaikan tugas gw. Nggak juga sih biasa gw memberikan lebih dari yang diharapkan tapi gak banyak. Sebagai contoh: saat disuruh menyelesaikan 3 DVD, gw akan menyelesaikan 4 DVD. Tapi hanya sampai di situ. Saat gw seharusnya bisa menyelesaikan hingga 5 DVD, gw akan stop karena rugi gw donk gaji gk nambah tapi gw nyelesain DVD lebih banyak dari senior gw yang gajinya gede tapi cuma selesai 3. Mental "cari gaji dapat pengalaman" adalah seperti itu. Biasanya orang dengan mental ini bila ia bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam waktu 3 jam, dia akan buat jadi 5 jam. Soalnya kalo cepet-cepet selesai nanti dikasi kerjaan lain. Padahal kalo mau pengalaman, cara terbaik adalah menyelesaikan sebanyak-banyaknya pekerjaan yang bisa dikerjakan.


Dalam buku yang gw baca, diceritakan ada sebuah penelitian. Pada sebuah kelas pottery (bikin pot tanah liat gitu. gw lupa istilah indonesianya), para murid dibagi menjadi dua kelompok. Sebut saja kelompok A dan kelompok B. Kelompok A diberi tugas yaitu dalam waktu 3 hari setiap anak harus menyerahkan 1 pot terbaik mereka. Nilai diberikan sesuai dengan kualitas pot tersebut. Kelompok B diberi tugas yaitu dalam waktu 3 hari, mereka harus membuat sebanyak-banyaknya pot. Nilai akan diberikan sesuai total dari berat semua pot yang mereka buat.

Saat membaca cerita tersebut, gw berpikir kalo pot yang dihasilkan kelompok A akan lebih baik karena mereka hanya perlu membuat sebuah masterpiece. Jadi mereka bisa lebih fokus menyempurnakan karya mereka. Tapi ternyata hasil dari penelitian itu lain dari perkiraan. Justru pot terbaik berasal dari kelompok B. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah, kesempurnaan didapat dari banyaknya latihan dan usaha.


Kesimpulan yang gw dapet adalah, passion saja tidak cukup untuk menentukan kesuksesan. Kita harus punya sikap dan mental yang benar.

Gw yakin passion gw gk kalah dari om bas itu. Gw suka nyanyi. Bahkan gw kebanyakan gak dibayar untuk bernyanyi karena lebih untuk pelayanan. Tapi passion gw gak didukung dengan semangat untuk jadi lebih dan lebih baik lagi. Tapi gw akan cukup bila gw bisa menyanyikan bagian gw dengan baik, sedangkan si om ingin lebih banyak berlatih. Saat dia sudah bisa menyanyikan bagian bas dengan baik, dia ikut saat suara lain berlatih. Dengan cara tersebut sudah pasti si om mempunyai skill membaca not lebih baik karena ia membaca lebih banyak not daripada yang hanya belajar bagian suaranya.


Jadi, apakah saat ini anda sedang mencari pengalaman dengan bonus gaji, atau gaji dengan bonus pengalaman?

Thursday, August 15, 2013

15 Agustus: Hari St. Tarsisius, Santo Pelindung Misdinar

Santo Tarsisius kurang dikenal. Selain anak-anak misdinar/alumni mungkin sedikit yang tau karena hari peringatan santo Tarsisius bertepatan juga dengan hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga. Karena itu "lebih penting" daripada Santo Tarsisius jadi seakan-akan gak ada hari perayaan Santo Tarsisius (begitu gw diajarinnya)


Berikut ini cerita singkat Santo Tarsisius:

Pada masa itu agama Katolik kayak dilarang gitu jadi penganutnya harus diam-diam merayakan ekaristi. Suatu hari Tarsisius memberanikan diri untuk nganterin Hosti untuk orang-orang Katolik yang dipenjara karena katanya mereka rindu menyambut Tubuh Kristus, tapi imam sendiri mukanya udah terkenal jadi bisa gawat kalo beliau yang nganterin. Jadi Tarsisius mengajukan diri soalnya karena dia kecil kan juga jadinya gak mencurigakan.

Dalam perjalanan, Hosti itu disembunyiin dalem baju, tapi trus temen-temennya yang bukan Katolik ngeliat Tarsisius yang gerak-geriknya mencurigakan seperti menyembunyikan sesuatu. Lalu mereka mengepung Tarsisius dan mengancam supaya Tarsisius ngasih liat apa yang diumpetin.

Singkat cerita Tarsisius dibully tapi dia tetep bertahan melindungi Hosti tersebut sampe sekarat. Dia sempet diberi perawatan tapi akhirnya meninggal juga.



Kurang lebih begitu ceritanya. Kalo mau lebih lengkap silakan google sendiri :D

Santo Tarsisius, seorang Martir 'kecil' dengan iman yang besar, harus mati karena melindungi iman dari godaan teman seumurannya. Jaman sekarang pun setiap hari mungkin kita harus terus melindungi iman kita dari orang-orang sekitar kita, malah mungkin dari teman kita sendiri seperti kisah Santo Tarsisius. Akan jadi pertanyaan kalo kita sendiri gak tau iman apa yang kita lindungi.

Kita hidup di masa damai. Memang masih ada ancaman 'kecil' sebagai golongan minoritas. Mungkin juga konsekuensi iman kita gak separah jaman Santo Tarsisius yang sampe harus mati. Tapi menurut gw masa seperti ini yang menjadi bahaya karena kita akan menjadi lebih rileks yang menyebabkan 'pertahanan iman' kita menghilang.

Gw bukan bicara tentang mempertahankan supaya kita tetap beragama Katolik karena beragama bukan berarti beriman.

Berapa banyak orang beragama tapi gak beriman?
Berapa banyak orang merayakan ekaristi tapi 'gak percaya' akan kehadiran Tuhan dalam wujud roti kecil?
Berapa banyak orang beragama yang selalu berkompromi dengan dosa, bahkan mencari-cari celah dari kebenaran?

Gw banyak menemukan orang yang setengah-setengah menjalani agama menganggap ajaran agama seperti peraturan tata tertib sekolah yang boleh dilanggar kalo gak ketahuan.

Ngomong-ngomong soal tata tertib sekolah, selama SMA gw selalu dapet nilai A untuk sikap karena gw gak pernah melanggar aturan......dan ketahuan. huehuehue. Gw jago menyelamatkan diri dari aturan karena gw tau semua daftar pelanggaran jadi gw bisa mencari celah.

Saat gw gak melihat aturan sekolah itu berguna, bahkan aturan itu cuma karena sekolah gak suka liat muridnya seneng, saat itu pula fokus gw bukan melihat nilai dibalik aturan melainkan cuma supaya gak ketauan melanggar dan dapat nilai A untuk sikap dan keliatan jadi anak baik.

Sama kayak aturan berkendara di jalan raya akhirnya banyak dilanggar karena orang gak peduli lagi kenapa aturan itu dibuat. Aturan di jalan sebenarnya dibuat supaya tingkat kecelakaan berkurang, tapi sebenernya ngelanggar-langgar dikit gak kenapa-kenapa koq. Tapi dari melanggar dikit-dikit gak kenapa-kenapa akhirnya jadi kebiasaan. Selama gak ada polisi kenapa gw harus nurut aturan lalu lintas.


Sama dengan aturan dan perintah agama. Gw menemukan bahwa aturan agama Katolik semua punya maksud dan tujuan. Bukan dibuat untuk menyusahkan ato cuma aturan belaka. Tapi saat orang gak lagi peduli akan nilai dibalik aturan, maka niat untuk taat gak lagi ada, yang ada malah mencari pembelaan.

Misal contoh paling gampang: pornografi dan masturbasi yang katanya dosa, tapi orang-orang akan beralasan: daripada gw perkosa orang mending gw masturbasi aja. Toh gak merugikan siapa-siapa. Bahkan pake bawa-bawa alasan secara medis kalo masturbasi itu baik untuk kesehatan bla-bla-bla. Padahal kalo ditarik kebelakang, kebohongan seksual itu merupakan penyebab awal manusia jatuh dalam dosa (berdasarkan Teologi of the Body tapi karena gw bukan ahlinya jadi gw gak mau sok-sok ngejelasin)


Kembali soal iman, apakah kita punya iman? Ataukah kita cuma menjalankan ajaran agama secara buta dan fanatik tanpa mengerti sama sekali akan iman kita? Banyak orang Katolik yang gw kenal akan sangat tersinggung kalo agama, atau Tuhannya disinggung. Tapi ditanya soal ajaran agama gak tau. Bahkan masih cari-cari celah untuk dosa. Apakah itu iman?

Dari kisah Santo Tarsisius, bahkan seorang anak kecil pun tau arti suci dari Tubuh Kristus dalam rupa roti, bahkan rela melindungi roti itu dengan nyawanya. Masi adakah iman itu untuk masa kini terutama untuk generasi muda?



Sedikit curhat ya. gapapa donk ini kan blog gue! hahaha
sejak kecil gw sudah mencari kebenaran. Sejak kecil gw suka belajar alkitab. Dari SMP gw sudah ikut persekutuan doa orang-orang tua sendirian karena gw suka mendengar pembahasan tentang alkitab. Tumbuh sebagai anak yang 'freak' kayak gitu merupakan tantangan sendiri. Di saat anak seumuran gw cuma ke gereja seminggu sekali dan sehari-hari di sekolah nyontek, gw menjadi agak tersingkir dan dianggap makhluk langka. Pada saat itu gw bener-bener merasa kalo iman gw harus dilindungi mati-matian. Antara gw menjadi sama kayak anak-anak lain yang ke gereja seminggu sekali sambil maen hape, atau gw mendalami agama gw.

Dan yang lebih parah adalah, saat gw yang sudah dicap sebagai orang suci (bahasa yang lebih baik daripada sok suci) melakukan kesalahan maka akan menjadi bahan untuk menyerang gw. Katanya anak baik koq begitu. Ah percuma lu tiap hari ke gereja sendirinya masih begitu. Dan sejenisnya. Pasti taulah gimana.


Tapi menurut gw itulah iman. Semakin banyak gw mencari, semakin banyak gw menemukan, dan semakin gw sadar kalo hal itu gw tinggalkan maka gw akan rugi banyak.

Saat lu sudah mengetahui kebenaran, akan berasa bego banget saat lu menyangkal hal itu. Dan gw sering menyangkal kebenaran itu dan merasa bodoh, tapi gw akan selalu bangkit lagi karena dalam hati gw gak bisa menyangkalnya

ini kisahku? mana kisahmu?

Selamat Hari Santo Tarsisius untuk semua Misdinar di seluruh Dunia~!!!! God Bless Us!!!

Friday, July 26, 2013

Heaven's Biggest Secret!!!

Gw mau membagi suatu rahasia saat ini. Kemungkinan rahasia ini akan menggungcangkan tanah tempat anda berdiri saat ini. Rahasia yang jauh dari bagus untuk sebagian besar orang, dan sebagian kecil orang mungkin akan lega. Oh, btw rahasia ini khusus untuk umat Katolik. Untuk non katolik yg baca ini silakan dinikmati saja untuk pengetahuan.

Gw mendapat rahasia ini dari sumber yang terpercaya memahami ajaran katolik lebih dari orang awam. Kebanyakan dari anda yg baca pasti akan langsung memasang posisi defensif; gak terima dan akan mencari" cara untuk menentang hal ini. Bila anda salah satu dari orang ini tolong jangan hakimi saya. Saya hanya menyampaikan informasi yang terpercaya dan gw sendiri gak banyak tanya alasannya karena sebelum gw mendapatkan kebenaran ini, dalam hati gw sudah mengimani hal ini.

Sudah siap? Here we go!!!
The biggest secret of Catholic (probably): "Katolik TIDAK menganut sistem pahala/upah/dan sejenisnya....."

Fiuh....berat sekali untuk menulisnya. Gw merasa tanah sedikit terguncang tadi pas nulis itu (lebay :D)
Oke sekian. Bye...




Ngek...
Gw tambahin dikit deh. Jd maksudnya gk ada sistem upah artinya semua kebaikan yg kita lakukan ya cuma gitu aja. Gak akan berubah jadi "harta di surga".

Semua ajaran agama yg kita lakukan. Semua pelayanan yg kita jalankan. Smua persembahan, kolekte, sedekah, dan apa pun yg kita berikan gak akan membuat kita masuk surga. Gk akan menebus atau mengurangi dosa kita. Isn't that great?!!

Gw sih seneng denger hal itu. Biarpun hampir seumur idup gw melayani di gereja. Masa muda gw habis untuk Tuhan. Setiap saat gw mencari Tuhan dan kebenaranNya. Itu semua gk berubah menjadi harta surgawi. Kemungkinan kalo gw mati sekarang gw blm tentu masuk surga. Ato malah mustahil. Gk tau jg deh. Bkn gw yg nentuin. Hehehe...

Tapi percaya ato gk, gak pernah sedetik pun saat gw melayani, gw berpikir akan upah di surga. Gw hanya menikmati waktu yang gw gunakan untuk sibuk di gereja. Gw bersyukur gereja mau mengijinkan gw untuk aktif. Itu aja udah cukup. Gw gak peduli apakah pelayanan gw menjadi pahala (dan ternyata emang gak ada pahala xixixi)

Dan 1 hal lagi yang bikin gw seneng adalah karena ternyata Tuhan gw bukan Tuhan yang harus disogok. Bkn Tuhan yang gila hormat dan pujian, kalo gk dituruti siap" aja disamber petir.

Ya kira" begitu deh. Ternyata sistem di surga bukan reward and punishment. Entahlah sistem apa yang berlaku di sana. Bukan urusan gw. Urusan gw adalah di bumi XD

Semoga memberkati (y)
Enjoy your weekend. Gbu

You Have Power to Create Love

siang ini ijinkan saya mengutip sebagian dari buku jadul karangan Bo Sanchez yang berjudul "You Have Power to Create Love"


Menikah adalah kesalahan terbesar yang dapat dibuat oleh seseorang.

Memilih untuk menikah adalah ketidak-warasan tingkat tinggi, komitmen yang paling bodoh, keputusan yang paling tidak logis yang dapat dibuat oleh seorang manusia.

Katakan pada saya. Mengapa saya harus memberikan diri saya kepada satu wanita untuk seumur hidup saya - dan menolak 3,2 milyar wanita lain di dunia? Dan sepanjang hidup saya, saya akan bertemu seorang gadis yang lebih cantik, lebih pintar, lebih mempesona, lebih sexy, lebih kudus......

Jadi mengapa saya harus mengikat diri saya, secara permanen - dan menjalani penderitaan karena hanya mampu memandangi gadis-gadis cantik yang berlalu di depan saya?

Dan di negara-negara Barat, satu dari dua pernikahan berakhir dengan perceraian. Hal itu sungguh mengejutkan. Itu merupakan 50% kegagalan rata-rata yang menyedihkan. Saya tidak akan pernah membeli sebuah mobil, sebuah stereo, sebuah pencukur, atau bahkan penggunting kuku jika ada 50% kemungkinan barang-barang tersebut akan mogok. Saya pasti tidak akan melakukannya!

Dan mengapa bertahan dengan satu orang "dalam keadaan sakit atau sehat, dalam suka adau duka, hingga kematian memisahkan kita"? Apakah otak saya sudah tidak beres? Jika kemeja saya menjadi sempit karena saya terlalu banyak makan pizza, bukankah saya hanya perlu membuangnya dan membeli ukuran XL? (Akan tiba hari itu.) Dan jika komputer kuno saya ketinggalan jaman, bukankah saya hanya perlu mencari versi yang terkini?

Dan kemudian ada bencana yang disebut oleh beberapa orang "anak-anak". Maksud saya, apakah saya betul-betul ingin terbangun di tengah malam untuk melayani seorang tirani yang egois, botak, dan tidak bergigi? Apakah saya betul-betul ingin monster perusuh kecil memecahkan perabotan termahal di rumah saya? Apakah saya betul-betul ingin makhluk remaja terus-menerus berbicara di telepon selama enam jam, mendengarkan suara berisik yang mereka sebut musik yang anda percaya berasal langsung dari neraka dan keluyuran tanpa pemberitahuan, dan depresi karena makhluk remaja lain yang gila (alias pacar) belum menelpon selama 30 menit terakhir?

Mengapa saya harus melewati siksaan ini? Pernikahan adalah tidak waras.

Tapi beberapa tahun lalu,..................


Gw tutup kutipannya di situ karena menurut gw semua orang yang berpikiran mau menikah setidaknya harus bisa menjawab pertanyaan itu karena kalo nggak.......gawat deh pokoknya apalagi jaman sekarang cerai ky bukan hal tabu dan selingkuh udah jadi lifestyle

Have a Blessed day!

Saturday, July 20, 2013

highlight this week

hey sup'
sudah weekend lagi dan sudah mau habis bulan lagi. ini agak bikin shock gw karena project gw jauh dari selesai. konsep berubah terus. kayaknya minggu depan bakalan epic. Biar gimana pun hari ini sabtu, so let's just enjoy this day. Rencana hari ini adalah feast! yey~ semoga gk ada halangan karena hujan yang stabil sejak 2 minggu belakangan.

BTW, sesuai judul skrg gw mau ngoceh tentang minggu ini karena gw sedang tak ada ide menulis apaan (upss...)

kejadian super penting di minggu ini berhubungan dengan karir gw (caelah karir). Akhirnya nama untuk production house gw sudah ditetapkan: "Trick In Motion"

proses pembentukan nama ini panjang dan serasa tak ada ujung. kita bertiga, gw, ismar, dan egie harus brainstorm via google hangout kurang lebih 3 jam yang gak jelas. 

filosofi di balik nama trick in motion ini yaitu di kata kunci "trick" yang diartikan "mengakali"
trick in motion sendiri gw artikan dengan "sedang mengakali"

apa yang diakali? pertama adalah mengakali client, gimana bisa mendapatkan informasi dari client, gimana biar client yang kebanyakan bukan artis bisa tampil natural di depan kamera (kalo bukan pake talent pro), gimana mengakali biar cerita bisa menarik

yang kedua mengakali pengambilan gambar, terutama untuk awal yang minim alat tapi kita mau hasil yang maksimal. mengakali budget. mengakali tempat.

yang ketiga adalah mengakali penonton supaya betah nonton dan bisa ikut merasakan apa yang mau disampaikan dari film yang kita buat. mengakali penonton supaya mau pake jasa kita XD

btw production house gw bergerak di bidang video. Dalam visi gw, kita akan bergerak dalam bidang wedding, prewedding, video clip, dokumenter, company profile, film pendek, film panjang, iklan, dll yang berhubungan dengan video.


cukup promosinya, lanjut ke highlight selanjutnya.

minggu ini gw berhadapan dengan masalah klasik yaitu para remaja galau. untuk setiap kegalauan yang gw temukan rasanya tuh gw pengen teriak WOI NYANTAI AJA KALE GITU DOANK!!!

well, tau lah kegalauan orang tuh apaan sih. paling soal pacar, mantan, gebetan, cuaca, bos, barang-barang. hal-hal sepele yang harusnya gak perlu sampe menguras energi sendiri dan energi orang yang bacain twit galau itu.

yah, yang namanya galau emang gak bisa dihindari. gw sendiri masih sering galau. kira-kira ini yang gw galauin belakangan:
- gimana cara bayar cicilan kamera? apakah gw harus sampe jual lensa gw buat bayar cicilan tapi itu modal kerja gw. 
- bulan depan wedding sepi banget. gw harus cari pemasukan darimana?
- keungan lagi ketat tapi henpon gw bermasalah. gak bisa di charge (btw ini termasuk highlight minggu ini: HP SAMA TABLET GW RUSAK!!!!!!)
- apakah PH gw bisa berkembang? apakah team gw bisa menghasilkan karya yang wah? gw harus mulai darimana untuk membuat PH gw solid?

ada saat-saat gw gak bisa tidur karena berbagai masalah gw terutama tentang pekerjaan dan cicilan. semua ketakutan dan kekhawatiran itu membuat gw mempertanyakan keputusan gw. gak jarang gw berharap gw gak pernah keluar dari zona nyaman. gw masih menjadi karyawan biasa yang puas dengan gaji bulanan dan bonus.

gw jadi inget dulu juga sering galau sampe gak bisa tidur. tapi yang dipikirin cuma masalah pacar ato gebetan. useless, right? tapi ya begitulah. kegalauan akan selalu ada. gw juga kayaknya pernah galau gara" game online. kemungkinan orang yang gak pernah galau adalah orang yang sudah terlepas dari keinginan jiwa dan raga. mungkin semacam calon santo/santa atau pertapa yang sudah mendekati kesempurnaan.

galau gak sepenuhnya jelek. dalam galau gw berpikir. dalam galau gw dipaksa kreatif. dalam galau gw berdoa. dan dalam galau gw harus membuat keputusan: apakah gw mau percaya sama Tuhan. tapi kalo galauin hal-hal gak berguna biasa sih cuma akan tenggelam dalam desperate yang gak berujung dan menguras pikiran dan tenaga.

tapi ya begitulah. entah kenapa orang-orang kebanyakan bergalau gak jelas. kenapa gw dulu bergalau gak jelas. kenapa sekarang gw gak bergalau gak jelas lagi kayak dulu.

dan~ gw galau karena gk tau gmn cara orang galau jadi gak galau lagi

ya begitulah minggu ini. niatnya nulis singkat aja tapi jadi cukup panjang. hope you enjoy my nonsense :D
have a nice weekend 

Friday, July 12, 2013

Kriteria memilih pasangan

"Kalo seseorang mau cari pacar, kriterianya gimana sih?"

sebagai seorang cowo (gw cowo loh), hal yang pertama jadi perhatian sudah pasti penampilan luar. Ini tingkat paling dasar. Bahkan anak sekolah dasar pun sekarang pasti cari pacar dengan kriteria ini.

Penampilan emang gak bisa disangkal adalah hal pertama yang memancing perhatian kalo kita ketemu orang baru. Gw setuju sama kalimat "don't judge book by it's cover", tapi cover punya kekuatan untuk membuat orang tertarik mendekat dan melihat lebih jelas buku apa itu. Itulah gunanya designer mendesign cover buku. Cover buku yang jelek gw yakin jarang ada yang tertarik buat baca tulisan di belakangnya untuk tau kira-kira isinya bagus ato gak.

Seiring bertambahnya usia, penampilan semakin menipu. Baju, asesoris, model rambut, dan hal-hal sejenisnya bisa sangat mempengaruhi penampilan seseorang. Bahkan ada teknologi yang disebut make up sudah sangat canggih sehingga penampilan bisa diubah drastis dengan beberapa langkah. Jadi penampilan bukan lagi kriteria utama. Kebanyakan orang terutama cowo akan berkelit kalo kepribadian lebih penting daripada penampilan. Biarpun di beberapa kasus, cowo yang sudah berumur tetep mencari hanya dari penampilan dan trus sok-sokan menjelaskan kalo dia tertarik dari kepribadian, padahal mungkin itu dicari-cari dan dibuat-buat.


Setiap orang punya tipe masing-masing.
Ada yang suka cewe pendiam, ada yg suka cewe ceria
Ada yang suka cewe manja, ada yang suka cewe mandiri
Ada yang suka cewe feminim, ada juga yg lebih suka kalo sedikit sangar

Yang jadi permasalahan adalah kadang kala kriteria seseorang terlalu luas. Kalo ada aplikasi google untuk mencari cewe dengan cara masukin ciri-cirinya, gw yakin akan muncul jutaan cewe dengan kriteria itu.

Kriteria yang gw maksud misalnya, yang di atas: pendiam, bawel, manja, mandiri, judes, sopan, tomboy. Yang lain misalnya: seiman, jago masak, rajin, pinter, bisa maen alat musik, sayang anak-anak,dll

Kriteria yang paling populer dan paling luas adalah: baik. Gw kenal banyak cewe dan cowo yang pas ditanya tipe cewe/cowo yang u suka pasti akan bilang "yang baik"


Setelah beberapa belas tahun gw menggeluti bidang ini dan mengadakan banyak riset, percobaan, dan evaluasi (????), gw menemukan suatu terobosan, yaitu gw membedakan ada 2 kriteria yang perlu diperhatikan dalam mencari jodoh. Pertama adalah kriteria sebagai manusia, dan kedua adalah kriteria sebagai diri sendiri (misalnya kalo gw berarti kriteria sebagai manusia dan kriteria sebagai Rio)


1. Kriteria Sebagai Manusia

Kriteria sebagai manusia adalah kriteria yang sangat luas. Kriteria yang merupakan kriteria dasar diri kita sebagai seorang manusia. Kriteria ini dibagi lagi menjadi 2, kriteria yang bisa dikompromi dan kriteria yang gak bisa dikompromi.

Kriteria yang gak bisa dikompromi adalah kriteria yang kalo 1 aja gak memenuhi sebaiknya jangan berpikir untuk dilanjutkan. Setiap orang harus punya kriteria ini dan biasanya merupakan hal yang sangat fatal misalnya bukan pecandu narkoba, gak psycho, bukan pembunuh, seiman (bagi beberapa orang, seiman sangat penting), dll.

Kriteria yang bisa dikompromi misalnya bisa masak, jago nyanyi, jago nari, dll. Tapi bisa aja bagi sebagian orang, kriteria yang bisa dikompromi merupakan kriteria yang gak bisa dikompromi bagi sebagian orang lain. misalnya ada yang menganggap seiman gk bisa dikompromi, tapi ada yang gak terlalu memusingkan hal itu.


Kriteria pertama ini biasa dipake sebagai kriteria utama orang nyari pasangan. Gw sendiri sampe terakhir masih pake kriteria ini. Buka kartu aja, kriteria gw yang terakhir adalah: Pinter nyari duit, suka sama anak-anak, dan deket sama Tuhan. Well, gw kan gak mencari manusia yang sempurna jadi 3 aja cukup :D

Konyolnya adalah ada milyaran cewe yang punya ketiga value itu. Trus gimana milihnya dari milyaran itu? kebanyakan orang akan milih yang ada ajalah. Ada juga yang selanjutnya dikembalikan ke kriteria fisik. Dan kebanyakan orang akan balik ke hati. Siapa yang bisa bikin gw deg-degan dan kehilangan akal sehat itu artinya cinta. Ada lagi yang memilih dengan menyanyikan lagu "minyak kayu putih digosok ke badan~" kekeke~

Namun sekarang gw menemukan ada 1 jenis kriteria lain yang lebih penting daripada kriteria pertama yaitu kriteria sebagai Rio (ganti nama rio dengan nama anda sendiri)


2. Kriteria sebagai Rio (demi memudahkan pengetikan, gw sebut kriteria ini dengan kriteria sebagai Rio aja)

Manusia adalah makhluk yang unik. Biarpun gw dan lu sama-sama manusia, gw dan lu sangatlah berbeda. Banyak faktor yang membentuk seorang Rio. Lingkungan, pergaulan, latar belakang, keluarga, pendidikan yang diterima, bakat, minat, nila-nilai kehidupan, cara berpikir, dst; semuanya saling mempengaruhi dan membentuk 1 makhluk yang bernama Rio.

Sebagai makhluk yang unik dan spesifik, tentu saja setiap dari kita juga memiliki kriteria yang lebih spesifik. Misalnya: jodoh gw adalah orang yang dapat mendorong gw mencapai tujuan hidup gw. Karena tujuan hidup setiap orang sangat spesifik, jadi akan lebih sedikit cewe yang memenuhi kriteria ini, terutama karena salah satu tujuan hidup gw adalah merubah dunia dengan film. Sudah pasti cewe-cewe yang lebih tertarik dengan cowo yang lebih normal, kerja kantoran, jam kerja jelas, pasti gk lolos kriteria ini.

Beberapa tahun yang lalu gw pernah menjadi panitia dari sebuah seminar di gereja tentang mencari pasangan hidup. Saat itu romo moderator gw cuma kasih 1 tips yaitu carilah pasangan hidup yang sepadan. Buat gw saat itu konyol masak begitu doank. Sepadan apanya? tinggi badan? pendidikan? iman?

Sekarang gw baru mengerti maksudnya mencari yang sepadan. Selain sepadan sebagai manusia, harus juga sepadan sebagai Rio! (errr.....)
Maksudnya adalah jodoh gw adalah orang yang bisa mengimbangi gw. Cara berpikir gw, tujuan hidup gw, minat gw, gaya hidup gw. Dan sebaliknya gw jg harus sepadan dengan dia. Hal ini bukan berarti gw mencari cewe yang semuanya sama kayak gw, cuma Rio berambut panjang dan berjenis kelamin perempuan. Setidaknya seseorang yang menganggap Rio sebagai suatu makhluk yang berharga. Tapi bukan berarti gw lagi curhat mencari jodoh yak. Setiap orang yang baca harus mengganti kata Rio dengan namanya sendiri dan kalian pasti sadar kalo hal itu sangat penting dan sulit untuk ditemukan.

Namun hal ini akan sulit bila seseorang belom mengerti dirinya sendiri. Kalo Rio sendiri gak tau sebenernya Rio itu makhluk apa.
Orang yang belum tau bakat dan minatnya. Orang yang gak tau value dirinya sendiri. Orang yang gak tau tujuan hidupnya, ato tujuannya cuma sukses dan jadi kaya.

Gw suka bilang sama pasien gw "kalo lu gak tau diri u sendiri, tujuan hidup u. Lu mau kawin sama siapa aja gak masalah"

Coba bayangkan kalo tujuan hidup Rio adalah: punya usaha sendiri, sukses, kaya. Berapa banyak cewe yang akan mendukung Rio mencapai tujuannya? BANYAK! Karena itu adalah tujuan hidup yang ditanamkan oleh dunia. Patokan kesuksesan adalah uang. Jadi banyak orang tersesat dan menjadikan itu sebagai tujuan akhir hidupnya.

Atau misalnya orang yang gak tau bakatnya sendiri. Dia gak akan memusingkan mau sama siapa. Tapi kalo orang yang menyadari talentanya maka pasangan sedikit banyak mempengaruhi hal tersebut.

Misalnya gw gak suka dancer, jadi kalo gw punya cewe seorang dancer gw gak akan terlalu berminat sama bakatnya dan hal itu bisa mengurangi semangat dirinya untuk mengembangkan bakat itu karena pacarnya gak terlalu tertarik. Mungkin gw bisa berusaha tertarik, tapi hal itu akan berbeda kalo dia punya pacar yang tidak anti sama dancer.


Kesimpulannya adalah, kalo kita cuma punya 1 kriteria, yaitu kriteria sebagai manusia maka pilihan masih akan terlalu banyak dan terlalu random. Untuk itulah perlu kriteria kedua yaitu kriteria sebagai Rio. Kriteria ini sangat penting dan sedikit banyak sangat mempengaruhi eksistensi Rio. Hal terburuk adalah kehilangan si Rio karena pacar yang tidak sepadan sehingga perlu banyak penyesuaian supaya langgeng. Mungkin harus dibuang "i" dan "o" nya jadi sudah tidak ada lagi Rio. Yang tersisa hanyalah R.

Bahkan dengan 2 kriteria tersebut, pilihan masih ada. Mungkin di dunia ini masih ada beberapa juta dari milyaran, dan yang akan kita temui selama hidup ada beberapa ratus saja. Tapi itulah Tuhan. Dia memberi kehendak bebas supaya kita bisa memilih 1 dari sekian ratus orang yang merupakan jodoh kita. Jodoh itu pun bukan berarti hubungan akan mulus-mulus saja. Jodoh kita pun adalah pribadi yang unik dan berbeda dari diri kita karena itu gesekan dan penyesuaian akan tetap terjadi, namun tidak akan terlalu merubah bentuk atau jati diri si Rio. Mungkin Rio akan berubah menjadi Ryo....

and they live happily ever after.............

Thursday, July 4, 2013

Jalan menuju kedewasaan part II

hey~ I'm back setelah 2 minggu di pending post ini. Biasalah sibuk :p

So let's get started. Sesuai petunjuk di post sebelumnya, gw akan lanjutkan pendapat gw mengenai apa itu kedewasaan.

Menurut gw yang membedakan orang yang dewasa dan yang gk dewasa adalah: Jejeng!

"tanggung jawab"


biasa banget yak? hahaha

Setiap orang pasti akan memegang tanggung jawab dalam hidupnya. Dari kecil gw sudah mendapat tanggung jawab untuk beli barang di warung.

Tapi bukan tanggung jawab ky gitu yang gw maksud. Tanggung jawab yang gw maksud adalah tanggung jawab atas diri sendiri secara penuh.

Sebagai seorang manusia, ada banyak aspek yang membentuk diri kita. Misalnya kesehatan, emosi, keputusan, keuangan, pendidikan, skill, jodoh, dll.

Dewasa artinya menyadari banget tiap aspek itu merupakan tanggung jawab pribadi yang harus diusahakan, bukan mengalir aja.

contoh:
1. banyak orang mau sehat tapi sedikit yang mengusahakan pola hidup sehat. Makan gak teratur, tidur telat, gak mau makan sayur dan buah.

2. Kalo pagi-pagi orang rumah udah ngoceh maka seharian bakal bete. Kalo pacar lupa nelpon otomatis bakal bete. Kalo pagi-pagi mo berangkat kerja ujan jd bete. Kalo lagi di jalan ada yang nyenggol bakal bete. Emosi dikendalikan oleh hal-hal dari luar diri.

3. Mau kaya tapi gk mau belajar cara jadi kaya. Diajak ikut seminar tentang uang ato cara nabung gk mau. Ngerasa udah ahli. Pokoknya kerja trus usahain gaji gk abis tiap bulan maka bisa mendadak jadi kaya. Ato merasa cara jadi kaya adalah dengan naik jabatan tertinggi dan gaji naik otomatis jadi kaya.

4. Jodoh: yang penting dapet orang baik. Gak usah muluk-muluk. gak usah cari yang sempurna.


Seseorang bisa aja dari lahir sampe mati cuma ngikut arus. Smua hal bergerak adalah bentuk dari respon dari luar. Apa yang membentuk kita saat ini adalah hasil dari lingkungan selama kita bertumbuh. Kita seakan membentuk diri kita hingga jadi seperti sekarang, tapi klo gw sendiri sering berpikir kalo misalnya dulu gw gak pindah ke jakarta, kalo gw gak aktif di gereja, kalo gw gak sekolah di Notre Dame, kalo temen-temen gw bukan yang sekarang. Mungkin gw gak akan nulis blog ini. Mungkin sekarang gw sedang di kantor ngetik laporan keuangan. Mungkin saat ini jg gw sedang merencanakan merid. Mungkin saat ini gw punya tabungan lumayan banyak, bukan cicilan yang banyak.

Tapi orang yang udah dewasa berbeda. Lingkungan emang akan berpengaruh banyak terhadap diri kita, tapi orang yang dewasa bertanggung jawab memilih lingkungan yang baik di mana dia mau tumbuh. Orang yang dewasa mengetahui tujuan hidupnya dan memilih semua hal dari luar yang dapat mendukung dan mendorongnya maju ke arah itu.

Orang yang dewasa akan mengusahakan sesuatu, tidak sebatas mengharapkan sesuatu.

Orang yang dewasa mengetahui dirinya. Mengambil peran penuh atas dirinya.

Orang yang dewasa adalah orang yang ANEH.

Saat orang lain dengan santai mengikuti arus air, orang dewasa akan berenang melawan arus dan setiap orang yang ngeliat dia bakal ketawain dan ngeledek usahanya.

Gw kenal banyak orang yang mengambil tanggung jawab atas dirinya. Tapi sayangnya gak semua bagian dari dirinya. Ada yang mengambil tanggung jawab atas tujuan hidupnya, tapi kurang perhatiin jadwal pribadinya, kesehatannya, relasinya, imannya.

Ada yang terlalu memperhatikan perkembangan imannya sampe melupakan aspek lainnya.

orang yang dewasa menurut gw adalah orang yang tau kalo gak ada 1 hal pun yang bisa dilepaskan. smua aspek harus diperhatikan dan dikembangkan dengan sadar.

aneh kan? aneh sekali. ribet. ngapain. mending ngikut arus aja kita hahaha~


Wednesday, July 3, 2013

1000 Pageviews!

Malem ini waktu gw mau melanjutkan post gw yang sebelumnya, gw melihat sebuah pemandangan yang indah!
1000 Pageviews! post gw sudah dibaca sebanyak 1000 kali XDXDXD

first I like to thank God for this moment from the beginning lalala~

buat blogger gede mungkin 1000 bukan angka yang fantastis, tapi buat blogger ky gw yg isi post nya gk mainstream dan banyakan gak ada arah, 1000 merupakan angka yang fantastis. apalagi bisa pas 1000 gk kurang gak lebih buat gw timingnya sangat pas hehehe~

Terima kasih utk pembaca setia yang gak tau kenapa kayaknya sih ada ya soalnya viewer per post biasanya sama berarti yang baca itu" aja dan setia membaca tulisan yang gw sendiri biasanya gk mau baca lagi abis di post soalnya berasa absurd :D

Semoga dibalik ke-absurd-an ini kalian mendapatkan sesuatu. Buat gw pribadi, tulisan di post ini menandakan perkembangan diri gw. Karakter, pendangan, dan kepribadian gw yang selalu berubah dan menurut gw berkembang dari hari ke hari. Banyak pemikiran baru yang muncul dan biasanya langsung gw tuliskan. Barusan juga gw beli sebuah memo kecil yang bisa gw bawa kemana-mana jadi setiap gw punya inspirasi gw bisa langsung catat karena jujur saja banyak inspirasi gw yg menguap karena gak langsung gw tulis, contohnya tadi pagi sebelum gw mau pergi, gw ada inspirasi tp sekarang udah lupa apaan itu tadi...

sebagai penutup, memo itu gw beli karena saran dari buku yang gw baca. katanya "ide itu umurnya pendek" jadi kalo ide itu muncul, segera tuliskan biar dia gak langsung mati. Untuk orang kayak gw yang hampir selalu mikir setiap saat, kadang ide yang kayaknya saat itu bagus akan hilang dengan mudah dan akhirnya gk sempat diwujudkan.

Sekali lagi thx buat yang sudah membaca. Semoga kita semua semakin berkembang menjadi lebih baik. God Blessss!!!

Sunday, June 23, 2013

Jalan menuju kedewasaan Part I

ada ungkapan "jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan"

Gw yakin semua setuju dengan pernyataan itu. Tapi gimana kalo dilanjutkan dengan pertanyaan "apa itu kedewasaan?"

entahlah apakah ada orang yang benar-benar bertujuan untuk menjadi dewasa dan mengusahakannya, yang pasti untuk memilih jadi dewasa, pertama-tama harus tau dulu apa itu kedewasaan karena apa yang mau dipilih kalo yg dipilih aja gak tau. Sama kayak mau milih pasangan hidup tapi kita gk tau sebenarnya apa yang kita cari.

Terlepas dari definisi kedewasaan, gw mencoba berlogika dengan ungkapan "jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan"

(kalian akan melihat gimana cara kerja otak gw hohoho)

jadi tua sudah jelas berarti fisik semakin berubah, dari kecil menjadi besar dan perlahan-lahan sel yang terbentuk lebih sedikit daripada sel yang mati.

sedangkan kalau menjadi dewasa itu pilihan, artinya manusia dari lahir sampai mati gak pasti akan menjadi dewasa. Sebuah pilihan artinya faktor dari luar diri gak bisa mempengaruhi seseorang.

Bagian menjadi tua adalah sekolah, kuliah, kerja, menikah, mati. Manusia gak punya banyak pilihan untuk hal ini. Masyarakat memaksa siklus ini untuk semua orang, walaupun ada beberapa orang yang memilih untuk tidak mengikuti tuntutan ini, misalnya tidak sekolah namun langsung bekerja, atau saat kuliah langsung menikah. Namun manusia normal yang hidup biasa-biasa saja akan merasakan dorongan dan tekanan untuk melewati tahapan ini tanpa mengetahui tujuannya. Yang penting jalani aja kayak gitu. 

Pilihan artinya bisa diambil, bisa juga tidak. Dalam hidup kita banyak dihadapkan pada pilihan. Bahkan saat kita tidak memilih pun sudah menjadi pilihan kita untuk tidak memilih. Dan karena orang bisa lahir sampai mati tidak memilih menjadi dewasa, artinya menjadi dewasa bukan sesuatu hal yang harus dipilih. Bukan suatu hal yang sangat mendesak sehingga semua orang terpaksa menjadi dewasa.

Bila hal itu bukan menjadi kebutuhan dan keharusan, gw menyimpulkan bahwa gak banyak orang yang dengan sadar memilih jalur untuk menjadi dewasa. Karena itu gw berpendapat bahwa banyak orang 'berumur' yang kita kenal dan temui bukanlah orang yang dewasa.

Dan tidak ada orang yang secara kebetulan menjadi dewasa.


Jadi berdasarkan ciri-ciri tersebut, apakah artinya kedewasaan? Well, akan gw lanjutkan di post selanjutnya soalnya gw harus ke gereja sekarang :p

Gw jg akan sangat senang mendengar komentar dan pendapat dari para pembaca sebelum gw menuliskan pendapat gw sendiri. Feel free to comment

Sunday, June 16, 2013

Cinta? Cuih!

Di dunia ini ada 2 hal yang gw benci: pertama adalah orang" yang gk tertib. Yang kedua adalah orang" yang salah mengartikan cinta dan suka, dan setiap saat ngetweet ato ngeretweet quote sampah yang menyesatkan arti cinta sejati.

Gw ngomong begini bukan berarti gw ahli soal cinta sejati, cuma gw punya guru yang ahli soal cinta. Namanya Yesus

Dan saat ini gw mendengar cemoohan pembaca dalam hati: "wooo klise. Sok-sokan bawa" Tuhan. Gak ada hubungannya Tuhan sama cinta cewe dan cowo. Sok suci lu ah woooo"

Well, gpp sih gw gk peduli hujatan orang" yang berpikira  dangkal nyehehehe~

Kali ini gw gk mau ngajarin soal cinta. Gw cm mau menghina-hina pandangan orang, dan kali ini gw mau menghina soal pacaran

Pacaran itu sama sekali bukan lambang cinta. Why? Karena tujuan pacaran adalah u mau memonopoli seseorang untuk kebahagiaan u sendiri. Sedangkan cinta adalah memberi, bukan mengambil.

Gak ada orang yang mikir ini sebelum pdkt ato nembak: "ah gw cinta banget sama dia. Gw mau memberi diri gw seutuhnya buat dia makanya gw harus jadi pacarnya"
Gak nyambung! Kalo u mau memberi diri u utk org lain gak harus nunggu org lain jd pacar u dulu kayak lagu smash "you heart me girl, I heart you back"

Pada kesempatan ini ijinkan gw menghancurkan image pacaran dgn menganalogikan pacaran sebagai sebuah perdagangan, dan yang didagangkan adalah diri.

Jadi saat ada seorang cowo yang mau nembak cewe
Cowo: "hei, lu barang bagus. Gw  mau u jadi punya gw. Tawaran gw adalah diri gw."

Dan cewe akan mikir kontrak dagang ini menguntungkan gak. Kalo si cewe ngerasa tuh cowo gak sebanding sama dia maka dia akan nolak daripada rugi.
Kalo cewe itu setuju sama penawaran itu maka tercipta suatu pasangan baru.

Lalu saat pacaran terjadilah permintaan dari kedua belah pihak. Misalnya permintaan cewe adalah dia mau tuh cowo nganter dia kmn". Kalo sk cowo keberatan maka akan terjadi negosiasi. Kall nego gagal maka akan terjadi pertengkaran yang bisa berakibat putus.
Begitu pula sebaliknya, akan ada ya g dituntut. Yang disebut pacaran yang langgeng adalah saat terjadi kesepakatan permintaan dari kedua belah pihak.

Wah so romantic~

Gw bukan gk suka sama pacaran. Gw hanya benci kalo orang salah mengartikan pacaran dan cinta.

Ah mumpung lagi ngomongin untung rugi, gw akan membagj sedikit ilmu.

Beberapa hari yang lalu gw ngetweet "kalo lagi pacaran, manfaatkan pacar anda semaksimal mungkin"
Maksud gw adalah keluarkan semua permintaan anda karena itu adalah hal penting. U punya harapan dan keinginan dari pasangan yang tentu u mau akan selamanya sampe merid. Karena itu perlu u tunjukkan harapan dan permintaan u daripada sok malu-malu di awal trus bilangnya "gw cuma butuh cinta kamu say (pret. Makan tuh cinta)

Dalam mencari pacar sangat penting untuk membuat daftar apa yang u cari dari lawan jenis. Ada daftar yang bisa dinegosiasikan, ada yang gak bisa.

Contoh yang bisa: gw mau pacar gw bisa nyanyi.
Contoh yang gak bisa dinego: gw gk mau pacar gw pengedar narkoba

Hal negatif dari pacaran yang mengatasnamakan cinta adalah orang-orang punya mindset bahwa pacaran harus langgeng. Kalo gw udah pacaran sama dia, gw harus cinta dan menerima dia apa adanya (pret~)

Mindset semacam itu berakibat bahwa semua permintaan u akan bisa dinegosiasikan, bahkan yang seharusnya masuk daftar non negotiable

Misalnya setelah pacaran baru tau kalo pacarnya pemakai narkoba. Akhirnya dia berpikir, pasti Tuhan mau gw mengubah dia.
Pret~ itu alarm dari Tuhan utk cepet-cepet kabur. Ah tapi kalo gw putusin sekarang artinya gw cuma mau sama dia di saat yang baik....(ini tipe orang yang gw benci)

Dan yang lebih parah daripada menegosiasikan apa yang harusnya non negotiable adalah kalo lu sama sekali gak tau apa yang penting dan apa yang u cari. Siapa aja boleh yang penting dia mau sama gw (pfffttt~)

Pada saat itu biasanya akan ada hal penting yang terlewat, misalnya adalah penting utk punya pasangan yang taat beragama kalo lu jg taat beragama.
Terutama untuk cewe karena menurut alkitab, cowo adalah kepala jemaat. Karena itu penting untuk cowo membimbing keluarga utk dekat sama Tuhan. Kalo peran itu gk dijalankan, keluarga gk akan kuat di jalan agama.

Gk suka gw bawa" agama? Okelah. Cowo itu wajib bisa menafkahi keluarga, karena itu penting cari cowo yang mapan, ato kelihatan punya daya juang tinggi, rajin, pekerja keras dll. Tapi biasa karena cinta akhirnya hal itu di negosiasi apalagi kalo udah pacaran dari jaman seko.ah ato kuliah, pas udah masuk dunia kerja cowonya males kerja. Pindah" kerja terus. Ato gk maj berkembang. Tapi berhubung udah lama pacaran yaudahlah. Makan cinta jg kenyang koq

Kesimpulannya adalah jangan bicara cinta kalo lu gak tau cinta. Cinta itu adalah memberi, bukan menuntut. Cinta itu bebas, bukan mengekang. Cinta tidak cemburu. Cinta itu keputusan, bukan kebetulan.
Kesimpulan kedua, pacar bukan bentuk cinta. Kalo cinta langsung aja kawinin trus gk boleh cerai. Biar mampus kalo nyari pasangan asal-asalan trus pas merid terikat sama pasangan pembawa petaka seumur idup dan tiap hari cuma makan cinta. Fufufu~

Friday, June 14, 2013

Agama dan Pelarian

Dulu gw berpikir selama gw mengikuti ajaran agama dan mencontoh hidup Yesus Kristus, gw akan menjadi orang yang baik. Ternyata gak semudah itu.

'guru' spiritual gw, Anthony De Mello, dalam bukunya pernah menulis kira-kira begini "agama memberikan orang sebuah pelarian dari pencarian diri"

gw bukan pakar spiritual, tapi yang gw mengerti adalah tujuan dari spiritual adalah mencapai kesadaran yang tak kunjung henti. Bingung? Maksudnya adalah setiap gerakan yang kita lakukan harus dilakukan dengan sadar. Contoh ekstrimnya adalah gini, kalo lu masuk rumah dan ngelepasin sepatu, u harus inget tadi u ngelepas sepatu kiri atau kanan dulu. Bingung? hahaha

Dengan digabungkan dengan ajaran dari 'guru' gw yang lain, gw menarik kesimpulan bahwa kesadaran tak kunjung henti berarti kita menyadari apa yang sedang terjadi dalam diri kita, dalam pikiran kita, dalam emosi, dan yang paling penting dalam KETIDAK SADARAN KITA, yaitu alam bawah sadar.

Banyak teori mengatakan setiap hari kita sebenarnya dikendalikan oleh alam bawah sadar. Ada yang bilang alam bawah sadar mengendalikan 90% dari hidup kita, ada yang bilang 95%, ada yang 70-80an. Intinya adalah sebagian besar dari kita bergerak bukan karena pikiran kita, tapi dari apa yang gak kita pikir alias kita hidup tapi sebenernya ada "hal lain" yang menggerakkan kita. Kira-kira kayak maenan the sims lah. Si sims itu seakan hidup tapi sebenernya kita yang kasih kontrol.

Bahkan Anthony De Mello juga bilang sebagian besar manusia (dan sangat besar) hidup di dunia dari lahir sampe mati tak sekalipun pernah 'terbangun dari tidur'. Mungkin maksudnya karena selama hidup, mereka bergerak kayak robot. Mungkin loh soalnya seperti yang gw bilang dunia spiritual itu penuh misteri.

Trus apa hubungannya sama statement gw di awal bahwa agama menjadi pelarian dari pencarian diri?
Maksud gw adalah dengan kita berusaha mengikuti ajaran agama, apa yang baik dan apa yang benar, kita jadi tidak perlu memahami diri kita sendiri. Hanya perlu 'mengimitasi' sosok Yesus.

Apa itu salah? Menurut gw itu gak salah tapi itu gak akan berhasil karena "apa yang kita sadari dapat kita ubah, apa yang tidak kita sadari gak dapat kita ubah"

Sebelum kita berlanjut, gw mau cerita sedikit tentang pengalaman gw. sedikit koq XD

Sejak kecil gw sudah aktif di gereja. Sejak kecil gw sudah dengan kesadaran sendiri belajar alkitab. Tanpa dorongan orang, gw datang ke persektuan doa cuma karena gw tertarik dengan pengajaran alkitab. yeah gw sudah aneh sejak kecil....

Agama memberikan kita suatu 'standar' orang suci, dan sebagai orang yang mendedikasikan hidup gw untuk agama, gw berusaha mengikuti standar itu. Untuk beberapa saat, semua berjalan dengan baik. Gw merasa sebagai orang suci. Tapi gak berjalan lama. Gw kembali jatuh dalam dosa lama, emosi-emosi lama, dan selalu berulang dan berulang. Dan yang gw pahami adalah, gw kurang cukup suci. Gw kurang cukup berdoa. Gw kurang cukup baca firman. Gw berdosa.

Singkat cerita gw baru menyadarinya sekarang bahwa cara seperti itu salah karena dengan cara itu, gw gak menyadari sumber masalahnya sehingga gw gak menemukan solusi yang tepat.

Setiap dari kita punya 'trojan horse' dalam diri kita yang membuat kita selalu jatuh dan sulit untuk berubah menjadi lebih baik. Kita harus pertama-tama menemukan masalah itu.

Biasanya gw menjelaskan perumpamaan ini ke orang, misalnya ada 2 orang. si Amin dan si Budi. Kalo gw menghina si Amin dengan hinaan "babi lu min", si amin dengan cool menjawab "mana ada babi ganteng kayak gw"
Tapi trus gw menghina si Budi sama seperti si amin "Babi lu bud", seketika kepalan mendarat di perut gw dan u bisa melihat si Budi mukanya memerah karena emosi.

Apa yang membedakan si Amin dan si Budi? Si Budi memiliki 'sesuatu' dalam dirinya, dalam alam bawah sadarnya, yang bereaksi terhadap hinaan 'babi lu', sedangkan Amin gak ada 'sesuatu' yang bereaksi terhadap itu.

Sesuatu itulah yang pertama-tama harus ditemukan sehingga Budi baru bisa menemukan solusi untuk menyembuhkan masalah emosinya. Tapi misalnya Budi juga seperti gw yang memiliki panutan standar orang suci seperti gw, Budi akan 'membunuh' dirinya sendiri dan mengubur 'sesuatu' itu dalam-dalam. Dan semakin dalam dia dikubur, semakin dia mengontrol diri Budi. Semakin dia menggerogoti diri Budi.

Kebanyakan dari kita akan hopeless ketika berusaha untuk berubah dan tidak berhasil. Permasalahannya mungkin karena kita merasa masalah itu berasal dari luar diri kita sehingga hal itu diluar kendali kita. Tapi saat kita sadar kalau masalah itu berasal dari dalam diri, maka hal itu bisa diubah. Seperti kata orang bijak "kita gak bisa merubah orang lain, yang bisa kita ubah adalah diri kita sendiri"

Biar gimana pun gw setuju kalo kita semakin hari harus semakin menyerupai Kristus, tapi bukan dengan lari dari pencarian diri kita, tapi dengan memahami diri kita lebih baik lagi, menerima semua hal positif dan negatif yang ada sebagai bagian dari diri kita, dan maju ke arah yang lebih baik.

Mungkin ada yang mau menyangkal dengan tanggapan "tapi kan di alkitab diajarkan kita harus menyangkal diri"
ini jawaban gw: menyangkal diri bukan membunuh 'diri'. Menyangkal diri adalah dengan pertama-tama kita harus tau 'diri' kita sendiri, kemudian menyangkal bila hal itu negatif. Misalnya contoh gw sendiri

gw sadar sekarang kalo gw sudah mulai ngantuk, mood gw bisa jelek. Sering kali saat gw ngantuk, gw akan nyari masalah sama orang-orang. Tapi dulu gw gak tau kalo itu terjadi kalo gw ngantuk aja. Gw cuma tau kalo gw lagi bete, dan saat bete, gw cenderung merusak sesuatu, biasanya relasi gw rusak. asik kan. hoho
Sejak gw menyadari diri gw sendiri, yaitu kalo gw ngantuk bisa bete, gw bisa 'berhenti' sejenak saat gw merasa mood gw sedang rusak karena gw ngantuk dan gw mau menghancurkan sesuatu dan gw menyangkal diri gw dengan berkata pada diri sendiri "not cool man, cuma gara-gara ngantuk u lepas kendali dan nyari ribut sana sini"


Gw akan menutup Post ini dengan sebuah cerita dari guru spiritual gw



Guru

"Di manakah saya akan menemukan Guru yang pantas, jika saya kembali ke negara saya?"

"Tak sedetik pun lewat tanpa kehadirannya."

Murid itu bingung.

"Kamu hanya perlu mengamati bagaimana dirimu bereaksi terhadap segala sesuatu - burung, daun, air mata, senyuman - maka kamu membuat segala sesuatu menjadi Gurumu."




enjoy~

Tuesday, June 11, 2013

Kenapa jangan nyari pasangan pake hati?

Sebenernya sekarang gw harusnya lagi kerja, dan gw emang lagi kerja. Gw lagi encode video-video yang mau diedit dan itu memakan waktu lamaaaa banget jadi sekarang gw mau mengutip 'sedikit' dari buku How To Find Your One True Love karangan Bo Sanchez

penampakan:



Jangan terpaku dengan "tipe Anda", karena "tipe Anda" umumnya berasal dari kelemahan Anda - bukan dari kekuatan anda.

Biar saya jelaskan.

Kadang "tipe" anda sebenarnya adalah "homing instinct" (naluri untuk merasa seperti di rumah) yang mendobrak masuk. Artinya, Anda sedang mencoba menciptakan rumah masa kecil anda, sekalipun jika "rumah" adalah sesuatu yang menjadi masalah atau menyakitkan bagi anda.

Sebagai contoh, Chitta yang cantik dan berkulit gelap adalah seorang anak perempuan dari seorang peminum. Ayahnya selalu mabuk berat dari subuh hingga petang, biasanya di kedai tetangga.

Itulah sebabnya dalam kerumunan pria di sebuah ruangan, 'secara spontan', Chitta akan jatuh cinta pada seorang peminum. Anda tidak perlu memberi mereka tes untuk mengukur kadar alkohol yang mereka minum. Tanya saja Chitta siapa yang ia sukai dalam ruangan itu dan bingo! - Anda akan tahu pasti siapa yang peminum di antara kerumunan itu.

Benar, kedengarannya menyedihkan. Baru-baru ini seseorang menjelaskan kepada Chitta gejala homing instinct ini, sehingga dia mengerti. Dia tidak lagi terburu-buru berlari kepada seorang pria saat ia merasa jatuh cinta.

Ketika anda adalah seorang penyelamat seperti CHitta, anda akan tertarik pada pria yang mempunyai masalah-masalah besar, mengambil tanggung jawab mereka untuk mengubah hidup mereka. Keluarlah dari pola codependent (kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain) anda.

Contoh lain?


  • Jika anda pernah sangat terluka oleh orang tua dan anda belum mengampuni atau melepaskan luka itu, adna dapat tertarik pada orang seperti orang tua itu dengan kelemahan yang sama, dalam alam bawah sadar untuk menyembuhkan bagian hidup anda tersebut.
  • jika anda belum menerima "bagian buruk" dalam diri anda, karena anda selalu ditekan untuk menjadi "baik dalam semua hal", anda mungkin akan tertarik pada "pria nakal" untuk menunjukkan keburukan anda. Jika anda sudah menerima bahwa ada keburukan dalam diri anda juga, dan anda sudah mengampuni, anda tidak akan merasa membutuhkan seorang "pria nakal".
  • Jika anda tidak bisa bertentangan dengan orang lain, anda akan tertarik pada seseorang yang tidak suka ditentang. Hal itu terjadi seperti keajaiban. Anda akan tertarik dan menarik bagi pria egois yang mungkin menyembunyikan masalah-masalah besar dalam hidup mereka.
  • Jika anda menyimpan rasa bersalah yang belum Anda lepaskan, Anda akan tertarik pada pria yang menyalahkan anda dan membuat anda merasa bersalah. Lakukan sesuatu terhadap rasa bersalah anda, lepaskan, sembuhkan - sehingga anda tidak perlu mencari perasaan bersalah yang baru.
Tanyakan diri anda sendiri - tipe pria seperti apa yang menarik bagi anda? (selidiki masa lalu anda). Dengan berusaha mengejar para pria ini, rumah macam apa yang anda coba ciptakan?

Inti dari semua ini JANGAN PERCAYA PADA "TIPE" ANDA. Jangan hanya pergi bersama para pria yang menarik bagi anda. Terbukalah!


Sekian. Cape juga nyalinnya. Pokoknya kira-kira begitulah. Memang buku ini lebih ditujukan untuk cewe, tapi konsep yang sama berlaku untuk para cowo, terutama karena di Indonesia yang selalu mulai pedekate biasanya cowo, jadi sangat penting buat para cowo untuk gak cuma tertarik sama tipe cewe tertentu.

Memang teorinya aneh. Terserah percaya ato nggak. Bukan urusan gw. Nyehehe~


Btw bukunya bagus. Beli ajah klo tertarik lebih jauh.

Mangkuk Si Pengemis

Suatu sore, seorang raja sedang berjalan-jalan melihat aktivitas rakyatnya. Ia mengenakan jubah terbaiknya dan berjalan dengan langkah yang sombong. Saat sedang berjalan di dekat pasar, ia melihat seorang pengemis yang sedang duduk di pinggir jalan. Dengan sebuah mangkuk kecil ditangannya ia hanya duduk diam.

Lalu sang raja menghampiri pengemis itu. Pengemis itu menyadari kehadiran sang raja dan ia hanya memandangi sang raja dengan tenang. Sang raja menjadi penasaran karena sikap pengemis itu lalu ia bertanya

"hai tuan apa yang bisa saya berikan untuk anda?"

Pengemis itu memandang raja sejenank lalu tersenyum, "apakah tuan raja yakin bisa memberikan apa yang saya minta?"

Sang raja menjadi panas karena ia merasa diremehkan si pengemis kotor itu dan ia berkata, "eh lu tau gak gw ini raja. gw bisa ngasih apa aja yang lu mau!"

Pengemis itu kembali memberi senyuman penuh arti dan berkata, "benarkah? apakah anda benar-benar yakin mampu memberikan apa yang saya pinta?"

Dengan hati yang sudah panas sang raja menjawab dengan tegas, "Aku bersumpah sebagai seorang raja bahwa aku bisa memberikan apa saja yang kau mau!"

Pada saat itu orang-orang yang melihat kejadian itu mulai berhenti dan memperhatikan percakapan sang raja dan pengemis itu dan mulai mengerumuni mereka.

Sang pengemis lalu menyodorkan mangkuk kecil di tangannya ke arah raja
"aku minta anda memenuhi mangkuk ini dengan emas."

Raja dan para pengawalnya tertawa mendengar permintaan pengemis itu. Lalu ia menyuruh pengawalnya untuk mengambil emas dan menuangkan segenggam emas ke dalam mangkuk si pengemis.

Dan seketika itu pula, emas yang menyentuh mangkuk itu seakan disedot kedalam lubang tak terlihat dan mangkuk itu kosong kembali.

Raja dan pengawalnya kaget melihat pemandangan itu. Pengemis itu melemparkan senyuman yang membuat hati raja semakin panas. Ia lalu memerintahkan untuk mengambil lebih banyak emas.

Tiap kali emas dituang ke dalam mangkuk, emas itu seakan terhisap oleh dasar mangkuk itu. Berkarung-karung emas sudah dihabiskan untuk mengisi mangkuk itu tapi tetap saja mangkuk itu kosong. Sampai akhirnya pengawal memberitahu sang raja bahwa stock emas sudah habis.

Untuk menjaga harga dirinya, sang raja kembali memerintah para pegawalnya untuk mengambil semua perhiasan dan batu berharga untuk mengisi mangkuk itu tapi tetap saja mangkuk itu menelan semua harta yang dimasukkan kedalamnya.

Akhirnya raja mulai pasrah. Ia berlutut di hadapan sang pengemis dan mengakui kekalahannya. Dan saat pengemis itu berdiri dan hendak pergi, sang raja menarik jubah si pengemis dan berkata
"sebelum pergi, beritahu aku mangkuk itu terbuat dari apa?"

Pengemis itu mengatakan sesuatu yang membuat sang raja dan semua yang mendengarnya shock

"Mangkuk ini terbuat dari hati yang tidak tau bersyukur. Selama anda tidak tau bersyukur maka anda akan selalu miskin seperti mangkuk yang kosong ini."

Saturday, June 8, 2013

Mari Bergagal-gagal Ria~ Yey~!

Pada jaman dahulu kala saat umur gw baru menginjak 21 tahun. Umur 21 kata orang merupakan umur dewasa untuk seorang cowo (terakhir gw cek gw masih cowo XD). 

Ulang tahun merupakan moment bahagia buat orang, tp buat gw biasa aja. Dan pada ultah gw yang ke 21 rasanya lebih parah. Why? Karena sebagai orang yang seharusnya sudah dewasa gw merasa belum ada apa-apanya.

Sebelum dilanjutkan lebih jauh gw akan cerita latar belakang gw secara cepat.

Sebagai seorang anak kecil gw setiap hari bermain. Menginjak remaja gw menghabiskan waktu di gereja sebagai putra altar. Sejauh ingatan gw selama masa-masa remaja, waktu gw habis untuk pelayanan. Hampir setiap hari ada rapat di gereja dan di weekend, gereja sudah kayak rumah dan rumah sudah kayak tempat kos.

Waktu yang gw habiskan saat itu tidak sia-sia karena karakter gw terbentuk, dari seorang anak introvert yang gak berani ketemu orang baru jadi gak terlalu introvert. Tapi kedewasaan jauh daripada pembentukan karakter karena orang yang dewasa seharusnya sudah dapat hidup sendiri alias mandiri. Biarpun kebudayaan Indo biasanya orang itu masih bergantung sama orang tua sampe lulus kuliah, malah baru lulus sebenarnya gaji gak akan cukup untuk tinggal sendiri. Dibandingkan kebudayaan barat yang lebih cepat biasanya kuliah sudah langsung harus bisa hidup sendiri.

Terlepas dari perbedaan budaya, yang jadi beban pikiran gw adalah....well gw sudah mau lulus tapi gw merasa gak bisa apa-apa. Sepanjang hidup gw gak pernah melakukan sesuatu dengan maksimal. Gw punya nilai bagus di sekolah tapi peduli apa sih sama nilai sekolah. Gw punya beberapa bakat tapi gw gak fokuskan dan kembangkan secara maksimal. Kuliah gw yang penting lulus dan gak pernah mencoba untuk dieksplore lebih jauh. Sebenarnya masih beruntung gw tau talenta gw karena kebanyakan orang yang gw kenal kalo ditanya u merasa lebih unggul dari orang lain di bidang apa pasti jawabannya gak tau.

Kembali ke beban pikiran gw saat itu, akhirnya gw memutuskan untuk memulai dari awal. Sebelumnya gw sudah banyak membuang waktu untuk banyak hal tapi seadanya (istilah baratnya jack-of-all-trade) dan saat ini gw akan mulai fokus akan sesuatu yang lebih spesifik dan dimaksimalkan. But then masih ada 1 masalah lagi saat itu: gak seperti sekarang gw bisa bilang gw punya bakat, saat itu gw merasa gak bisa apa-apa. 

Jadi gw menjalankan beberapa saat kembali ke rutinitas tanpa ada perubahan dan semakin jalan gw semakin merasa gak bisa apa-apa. Gw berpikir mungkin hidup gw akan seperti orang kebanyakan = mengikuti arus. Tapi karena gw gak suka mengikuti arus, gw berpikir untuk pelayanan full time karena belasan taon pelayanan, gw rasa itu adalah jalan gw.

Sampe akhirnya gw membeli sebuah buku berjudul "How to Be Truly Rich" karangan Bo Sanchez. Ada banyak sekali hal penting yang gw pelajari dari buku itu, tapi yang mau gw tekankan saat ini adalah: perbedaan orang sukses dan gak sukses adalah orang sukses itu pernah gagal JAUH LEBIH BANYAK daripada orang yang gak sukses. Dan gw mencoba melihat lagi ke belakang........well, gw gak pernah gagal karena gw gak pernah mencoba. Dan saat itu juga fokus gw adalah "kumpulkan kegagalan sebanyak-banyaknya!" :3

Sejak saat itu gw banyak mencoba hal baru. Banyak membuat rencana baru. Banyak membuat sesuatu yang baru. Satu persatu gagal. Tapi ada beberapa yang berhasil dan itulah yang penting. Keberhasilan demi keberhasilan sedikit demi sedikit membangun gambar diri gw yang sebelumnya merasa gw orang gagal dan gak bisa apa-apa. Biarpun seringkali justru banyak kegagalan membuat gw semakin terpuruk, merasa gw gak akan berhasil, tapi saat kita ubah fokus kita untuk melihat perkembangan, maka kita akan melihat bahwa kegagalan merupakan 2 langkah mundur dari 3 langkah maju yang artinya kita selangkah lebih dekat pada  potensi maksimal kita.

Selamat bergagal-gagal ria XD