Wednesday, September 10, 2014

Apa adanya

Pada awalnya sebelum menentukan target, kita melihat ada apanya dari dia untuk menentukan apakah kita akan mendekati ato menerima.

Apa yg ada? Kecantikan? Kegantengan? Tanggung jawab? Ramah? Periang? Kesabaran?

Semua kualitas "ada apanya" menjadi pertimbangan untuk melangkah lebih jauh.

Dalam perjalanan yg lebih jauh, akan ditemukan beberapa hal yang "tidak ada" atau "kurang ada".
Kurang rapi, kurang bersih, kurang perhatian, tidak tegas, tidak peka, kurang humoris, kurang senyum.

Lalu apa yang dilakukan?

Yang "tidak ada" maupun yang "kurang ada" itu berusaha dibuat menjadi "ada"

Dengan alasan supaya sama-sama menjadi lebih baik, pasangan berusaha merubah satu sama lain. Dengan teguran lembut, nasihat memaksa, saran mengikat, yang tak jarang menimbulkan pertengkaran sehingga akhirnya ada yang mengalah dan berubah. Atau isu itu dianggap tidak ada, dan sesekali akan muncul lagi dipermukaan.

Sampai akhirnya di depan altar Tuhan berjanji saling setia dan mau menerima pasangan "apa adanya", atau lebih tepatnya "apa yang ada dan diada-adakan dan yang akan terus diadakan"

Oh itu baik supaya hubungan tersebut saling melengkapi dan bertumbuh menjadi lebih baik bersama.

Namun kadang hal itu bukan untuk kebaikan pasangan, melainkan untuk kebutuhan pribadi. Diubah sesuai standar yg dimiliki. Bukan mencari sesuai harapan tapi menciptakan seseorang yang sesuai harapan sehingga suatu hari nanti kita dapat berkata bahwa kita menerima pasangan kita "apa adanya"