Friday, May 31, 2013

jadi kaya itu mudah

Hari Rabu kemarin, gw akhirnya membuka account reksa dana gw setelah bertahun-tahun pengen buka, kemarin baru kesampean.

Apa itu reksa dana? Gw rasa gw gak memiliki kapasitas yang layak untuk menjelaskan karena gw sendiri gak tau pasti apa tepatnya reksa dana. Yang pasti ada hubungannya dengan judul post ini: "jadi kaya itu mudah"

Jadi kaya mungkin adalah impian semua orang yang gw kenal (kecuali biarawan). Kebanyakan orang berpikir cara untuk jadi kaya hanya 1 yaitu kerja trus buka usaha sendiri karena gaji aja gak akan berkembang. Tapi untuk orang yang memiliki pengetahuan ekonomi lebih, cara lain untuk jadi kaya adalah dengan investasi. Salah satu bentuk investasi yang gw yakini merupakan cara curang untuk financial freedom adalah reksa dana.

Singkatnya adalah reksa dana yang gw masuki adalah reksa dana manulife dmn reksa dana ini punya bunga pertahun bervariasi tapi kebanyakan di atas 20% tanpa biaya-biaya rahasia. Anggepan kayak nabung tanpa potongan-potongan gak jelas seperti di bank yang bikin kita bingung kemana nih duit gue??!!!

Gw mengumpamakan investasi begini:
Gw pasti akan tetap kerja untuk dapet duit. Nah sebagian duit yang gw hasilkan akan gw sisihkan, bukan untuk ditabung melainkan untuk 'diternakkan'. Kenapa diternakkan? Karena duit yang diinvest akan perlahan-lahan bukan bertambah melainkan melipat ganda tanpa perlu kita urusin. Cukup kasih makan aja terus sedikit-sedikit.

Untuk gampangnya gw kasih ilustrasi perhitungan:
ilustrasi yang gw pake menggunakan bunga 27% sesuai portofolio produk yang gw ambil tahun lalu dan ibaratkan kita menabung 1jt sebulan.

di tahun pertama kita punya 12jt dengan bunga 3.240.000 (12jt x 27%)
maka di tahun kedua akan menjadi
12jt(tabungan di tahun pertama) + 12jt (tabungan di tahun kedua) + 3240000(bunga di tahun pertama) + 7354800 ((12jt+12jt+3240000) x 27%) = 33694800

tahun ketiga
33694800 + 12000000 + 12337956 = 58032756

selanjutnya itung sendiri, yang pasti gw sudah pernah hitung di tahun ke sepuluh bunga yang diterima pertahun adalah 120jt alias setahun tanpa perlu ngapa-ngapain kita dapet 10jt.
10 tahun kelamaan? tingkatkan jumlah investasi perbulan jadi 2jt ato lebih maka dlm 5 tahun gak usah kerja sudah bisa ganti HP tiap bulan XD

Intinya adalah pekerjaan apa pun, dengan gaji berapa pun, kita bisa kaya asal tau jalannya. Salah satunya adalah investasi reksa dana (dalam kasus gw adalah gw masuk manulife karena nyokap gw di manulife, tapi jgn salah, gw gk dapet untung apa pun dengan mempromosikan ini)

Memang cara ini gak instant, tapi cara ini PASTI (gw bold kata pasti karena gw orangnya gk tenang akan ketidak pastian). Kalo mau instant tinggal masukin aja berapa ratus juta di awal kalo lu emang dari keluarga tajir. Berhubung gw bukan dari keluarga tajir jadi untuk jadi tajir harus pelan - pelan.


Trus apa gunanya kalo gitu? Kemungkinan malah bisa bikin males kerja kan? Kerja seadanya yang penting investasi trus ntar kaya sendiri.
Buat gw hal ini menjadi peluang untuk bekerja apa yang gw suka. Gw gak perlu lagi bekerja hanya demi gaji tinggi tapi malah bikin stress karena gk sesuai passion. Dan jangan salah jg, gw kerja yang gw suka dan gw mau menjadi yang terbaik yang gw bisa dari hal itu karena kalo lu misalnya suka gambar, masa lu gak mau jadi jago gambar juga kan?

Dengan bekerja sesuai minat, kita bisa bekerja lebih semangat.
Dengan bekerja sesuai minat, kita bisa lebih bersemangat untuk berkembang.
Dengan perkembangan diri, otomatis uang yang masuk akan lebih besar, bahkan seperti investasi uang, investasi skill juga menghasilkan hal yang berlipat ganda. Orang akan membayar lebih untuk hal yang hebat.

Dan gw percaya pelayanan terbesar adalah melayani dengan talenta yang dikembangkan dengan sepenuh hati.

So, hidup itu mudah kan?

Tuesday, May 28, 2013

Judul.....

Apakah lu percaya kalo manusia diciptakan sempurna? Serupa gambar dan citra Allah?

Apakah lu percaya kalo LU diciptakan sempurna, serupa dan secitra dengan Allah?



Sepanjang sejarah manusia, kita tau ada banyak orang-orang super yang punya prestasi di atas manusia kebanyakan. Sebut aja albert einstein yang jenius atau Bill Gates yang super tajir dan masih idup sampe sekarang.

Masih banyak contoh manusia kayak gitu tapi intinya adalah, kita bisa lihat contoh sempurna dari pernyataan alkitab bahwa Tuhan menciptakan manusia itu serupa dengan Allah. Liat aja mereka luar biasa. Seakan mereka punya potensi yang gak terbatas.

Sekarang coba bercermin......eaa~
Makhluk apaan tuh yang ada di cermin? Lulus sekolah pas-pasan, lulus kuliah mati-matian, gaji pas-pasan, nyari pacar susah. Apanya yang serupa dan secitra dgn Allah?
(kalo yang baca ini Bill Gates, coba lihat anak-anak jalanan di pinggiran XD)




Sebagai anak baik yang bertumbuh di lingkungan gereja dan tumbuh dlm iman dalam dunia Karismatik, gw sering berhadapan dengan orang beriman yang selalu mengajarkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Banyak ayat alkitab yang mendukung pernyataan itu dan gw percaya hal itu ya dan amin.

Tapi apa itu mengandalkan Tuhan? Apa itu mengandalkan kekuatan sendiri? (Permasalahan umat beriman dan ajarannya menurut gw adalah ajaran-ajaran itu kebanyakan terlalu puitis sehingga sulit untuk dimengerti dan diterapkan)

Dan saat ini coba gw lanjutkan pernyataan itu
"jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Andalkanlah Tuhan dalam segala hal dalam hidupmu. Lu tuh gak bisa apa-apa. Lu tuh gak berdaya menghadapi gelombang kehidupan. Biarkan Tuhan yang mengatur hidup lu. Jangan berusaha dengan kemampuan lu yang gk guna itu. Cuma orang yang gak mengenal Tuhan yang bisa berhasil. Cuma orang yang gak mengenal Tuhan yang bisa menggunakan kekuatan sendiri. Cuma orang yang gak mengenal Tuhan yang bisa kaya dengan perjuangan dan kekuatannya sendiri. Lu bukan kebetulan kenal Tuhan karena lu diciptakan tanpa kemampuan jadi lu harus hidup bergantung pada Tuhan"

Mana yang anda percaya? Lu gak bisa apa-apa tanpa kekuatan dari Tuhan ato lu diciptakan serupa dengan Tuhan?



Gw punya masa lalu yang kelam. Sejak kecil gw bertumbuh tanpa ekspektasi yang besar dari orang disekitar gw. Gw tumbuh dengan kepercayaan bahwa gw gak punya bakat yang luar biasa. Gak ada orang yang bilang kalo gw akan jadi orang hebat. Yang penting selamat dah sampe maut menjemput.
Akibatnya gw menjadi seorang anak yang super pasif. Gak berniat untuk menonjol. Gak berniat untuk berusaha. Semua menjadi setengah-setengah. Bahkan di kampus gw punya motto "seadanya aja"

Tapi sekarang gw percaya kalo gw luar biasa. Gw punya potensi tak terbatas. Hanya saja gw blm memaksimalkan karena gw mulainya telat karena gw sadarnya telat ;p

Kenapa gw bisa sampe ke pemahaman ini? Karena sejak gw mengalami Tuhan pertama kali di kelas X, tanpa sadar gw keluar dari zona nyaman gw. Gw ikut dalam 3 kegiatan gereja sekaligus, bahkan salah satunya gw menjadi ketua.

Dari Ryo kecil imut yang pasif menjadi Ryo ganteng yang aktif dan BANYAK MASALAH!!! Sampe gw merasa kepribadian gw berubah karena hantaman masalah kian henti. Tapi yang gw sadari sekarang adalah sebesar apa pun masalah yang gw hadapi, gw bisa melewatinya. Bahkan sekarang kalo gw menghadapi masalah besar gw berkata dalam hati "ah ntar juga beres" jadi gw jarang panik sekarang.

sebagai contoh waktu itu ban motor gw bocor di malam minggu. Dalam hati gw bertanya emang ada malem minggu bengkel yang buka? Tapi gw gak panik karena gw berpikir "ah ntar jg nyampe rumah. Sejelek-jeleknya gw dorong motor ampe rumah"

Pada awalnya gw yakin kalo gw bisa melewati semua masalah itu karena campur tangan Tuhan di hidup gw. Emang bener karena tak terhitung hal-hal ajaib yang terjadi sehingga gw bisa survive, tapi sekaligus masalah itu mengajarkan pada gw kalo gw punya kemampuan tak terbatas yang sebelumnya gak gw sadari.

Keyakinan kalo gw gak bisa apa-apa menghambat potensi yang diberikan Tuhan sehingga Tuhan perlu merubah mindset gw, yaitu dengan masalah-masalah yang gw hadapi. Dia membentuk kembali iman gw yang salah supaya gw bisa memaksimalkan diri gw yang diciptakan sempurna, serupa gambar dan citra Allah.

Kuncinya adalah keluar dari zona nyaman. Ambil tanggung jawab yang kelihatan mustahil lu kerjakan dan berdoa supaya kuat menghadapi segala tantangan yang datang. Seperti di post gw yang sebelumnya, gw tulis kalo kita jangan selamanya bergantung pada Tuhan karena seperti bayi yang pada awalnya diurusin semuanya oleh orang tuanya, pada saat kita dewasa secara iman kita gak akan lagi meminta-minta dan merepotkan Tuhan dalam hal-hal kecil, melainkan kita yang membuat Tuhan bangga karena anak yang berbakti adalah anak yang bisa membuat orang tuanya bangga.


Tuhan itu luar biasa, salah satu bentuknya adalah dia menciptakan karya yang luar biasa yaitu gw dan lu. Kita adalah masterpiece Tuhan, jadi adalah suatu dosa kalo kita merendahkan diri dan merasa gak berguna dan gak bisa apa-apa.

Gw luar biasa. Gw hebat. Gw berpotensi menajadi orang hebat. Kalo gak setuju silakan berdebat sama pencipta gw XD

Sebagai penutup gw, gw punya sebuah perbandingan.

Untuk bisa melihat sebuah bunga kecil dan bisa melihat karya Tuhan yang luar biasa dari bunga itu butuh seorang yang sudah mengalami penerangan budi yang bisa. Tapi coba lihat foto-foto luar angkasa dari Nasa. Bayangkan semua bintang, galaxy, blackhole, planet dan semua misteri luar angkasa yang luar biasa itu maka kita bisa melihat dan yakin kalo Tuhan luar biasa.
Selama kita selalu menjadi orang yang "kecil", akan sulit menunjukkan kalo kita punya Tuhan yang luar biasa.  Tapi bayangkan kita menjadi orang yang hebat dan terkenal sampe ke seluruh dunia, dan saat sebuah majalah mewawancarai kita apa rahasia kesuksesan kita dan kita bilang kalo rahasia kesuksesan kita adalah Tuhan, bayangkan betapa kita telah membuat pencipta kita bangga dan dipermuliakan.

Friday, May 24, 2013

anak umur 45 tahun....

Paskah kemarin timbul pertanyaan dlm diri gw

"kenapa Yesus mati umur 33? kenapa gk 80 ato 90? kenapa Dia harus cepet-cepet pergi padahal masih banyak yang bisa Dia lakukan untuk membuat dunia jadi lebih baik?"

Buat gw, kematian adalah jalan tercepat untuk mengakhiri penderitaan di bumi. Yesus akan lebih berat bila Dia masih harus berkarya hingga tua, dibandingkan menderita sengsara beberapa jam (gw gk bilang itu mudah, tapi ada yg bilang hidup lebih berat daripada kematian)


Dibalik banyak teori, teologi, dan segala hal yang dapat menjelaskan kenapa Yesus harus menderita dan wafat di umur 33, gw barusan mendapat teori versi gw sendiri.

Btw, buat gw itu gak salah karena dalam 1 agama yang sama, alkitab yang sama, tiap orang punya Tuhan yang berbeda dlm hidupnya. Jadi ini adalah Tuhan versi gw.


Orang tua yang baik adalah orang tua yang mempersiapkan anaknya untuk dapat berjuang hidup sendiri. Orang tua yang berhasil adalah apabila anaknya telah berhasil menjadi manusia yang baik dan berguna.

Sama halnya dengan Tuhan.

Kebanyakan orang 'beriman' setiap menghadapi sesuatu akan dengan suci memohon pertolongan Tuhan. Dan orang 'beriman' juga mendorong orang lain melakukan hal yang sama. Andalkan Tuhan dalam segala hal dalam hidup (dan sejenisnya intinya jangan berusaha dengan kekuatan sendiri, lu tuh gak akan bisa apa-apa kalo berusaha sendiri).

Banyak kesaksian orang berdoa minta ini minta itu dan dikabulkan dengan cara yang ajaib. Praise the Lord. Gw juga banyak mengalami hal itu. Tapi apakah itu yang Tuhan mau?

Bayangkan seorang anak berusia 45 tahun dateng ke bokapnya trus bilang "dad, beliin mobil donk. Yang baru keluar itu. keren deh."
Sungguh anak yang baik....... *pffttt*

Beberapa post sebelum ini gw sedikit 'curhat' akan situasi yang sedang gw hadapi. Bagaimana gw merasa Tuhan memepercayakan gw untuk mengatasi keadaan gw saat ini karena saat gw melihat ke belakang, gw melihat gw sudah dipersiapkan untuk final season ini.

Seperti halnya orang tua yang baik yang mempersiapkan anaknya untuk dapat mandiri. Gw percaya kita juga dipersiapkan untuk mandiri. Seperti para rasul yang 'ditinggalkan' pada saat mereka masih gak tau apa-apa, Tuhan lebih tau kapan kita siap. Bahkan bila kita merasa kita tidak siap sekalipun.

Dikisahkan selanjutnya juga bahwa Roh Kudus turun atas para rasul dan seketika mereka jadi kayak manusia super. Namun gw merasa gak instant mereka jadi pinter. Sepanjang karir Yesus, para rasul pasti banyak diberi bekal tapi saat itu mereka cuma tau sebatas teori, dan pada saat Roh Kudus turun, teori itu menjadi 'hidup'. Mereka tidak lagi cuma tau teori. Mereka mengerti semua yang telah diajarkan oleh Yesus.



Pas jaman SMA, gw punya guru fisika yang agak nyentrik. Dan kita tau yang namanya hitungan, dasarnya sederhana tapi bisa dikembangankan sampe gak tau dimana ujungnya.
Guru gw waktu itu kasih liat soal yang super aneh. Saat dia sudah sukses bikin satu kelas bingung, dia dengan nyantai bilang kalo ini gampang dan dia mulai menulis-nulis di papan rumus-rumus sederhana yang makin lama makin berkembang jadi gak jelas dan tiba-tiba jawaban muncul.


Menurut gw hal itu sama kayak hidup ini. Sekompleks apa pun masalah, asal kita sudah punya basic yang kuat, kita bisa dapatkan solusi dengan mengembangkan apa yang sudah kita tau.

Sebagai orang tua yang baik, Tuhan mempersiapkan kita dengan membekali dasar yang kuat supaya nantinya kita bisa menghadapi segala macam hal yang dilemparkan oleh kehidupan.
Setiap masalah di awal kehidupan kita berbeda tiap orang, namun itu merupakan masterplan Tuhan supaya kita memiliki bekal agar kita bisa kuat berdiri sendiri saat ujian datang.

Smua orang pasti percaya kalo Tuhan memberikan ujian pada manusia. Emangnya ada guru yang kasih soal trus diisin sendiri oleh si guru?
Ada saat dalam hidup dimana kita akan berjuang untuk naik ke tahap selanjutnya sampe akhirnya kita lulus dan punya bekal untuk berjuang sendiri.


apakah kita mau jadi anak umur 45 tahun yang merengek minta dibeliin mobil, ataukah kita mau jadi anak umur 45 tahun yang bisa beliin rumah untuk orang tua kita?

apakah kita mau sampe tua berserah sama Tuhan untuk diurusin, ato kita mau mulai untuk membuat Tuhan bangga dengan mengambil bagian dalam karya Tuhan di dunia?

jadi anak kecil selamanya dalam iman, atau menjadi dewasa dalam iman dan kehidupan. Pilihan di tangan anda........






nb: setiap orang mengalami berbagai masalah dan cobaan. ada yang terjatuh dan ada yang bersinar setelah mengatasi masalah. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyingkapi hidup, apakah kita mau menjadi orang yang biasa saja atau kita mau menjadi orang yang luar biasa. Orang biasa berjuang untuk survive dari satu masalah ke masalah lain. Orang luar biasa menggunakan masalah sebagai alat untuk belajar dan mengumpulkan bekal untuk maju. Orang biasa akan terus mengalami kesulitan di masalah yang sama, orang yang luar biasa menghadapi masalah yang semakin berat dan semakin kompleks yang artinya semakin banyak pengalaman dan semakin banyak kesempatan.

Thursday, May 23, 2013

Sweet lies

beberapa bulan yang lalu saat gw sedang browsing di salah satu web yg sedang naik daun, gw melihat sebuah post yang menampilkan screenshot dari suatu jejaring sosial seorang cewe ngepost kalo dia baru saja dilamar oleh sahabatnya dan dia menjawab iya.

saat itu gw nggak tertarik dengan post itu, tapi saat ini gw merasa hal itu adalah hal yang paling baik untuk saat ini; gk perlu pacaran langsung aja lamar.

alasannya yaitu saat ini pacaran sudah mengalami penurunan makna, dari sebuah hubungan untuk menuju pernikahan menjadi sebatas status untuk dipamerkan atau hanya ajang untuk bermesraan.

banyak kebohongan yg menyelimuti status pacaran, yakni bahwa pacaran adalah untuk mengenal si dia lebih jauh lagi, untuk mengobati kesepian, untuk "ngebooking" dia sebelum diambil orang, untuk menunjukkan cinta, dan masih banyak lagi kebohongan yang berlapis gula dari pacaran.

selain itu pula pacaran terkadang memaksakan sebuah komitmen yang blm sanggup diambil karena belum mengenal diri sendiri dengan baik sehingga blm mengetahui tujuan hidup dan apa yang sebenarnya dibutuhkan dlm hidup, tapi karena kebohongan yaitu kalo pacaran harus setia sehingga apa pun yang terjadi harus tetep langgeng sampe maut memisahkan (plis deh emangnya merid).
menurut gw sendiri, menjaga hubungan lebih mudah daripada mengetahui kapan harus melepas.

terlepas dari kejelekan pacaran, melamar teman baik memiliki banyak nilai lebih, bahkan gw gk menemukan hal negatif dari cara ini

yang pertama yang paling penting adalah seorang sahabat biasanya lebih mengenal sahabatnya, bahkan lebih daripada keluarganya. sebuah persahabatan merupakan hubungan yang tak mengenal jaim. dan gelar sahabat itu sendiri bukan sesuatu yang dapat disebut dlm waktu singkat. membutuhkan waktu yang panjang dan berbagai proses sampai akhirnya kita bisa menyebut orang itu sahabat.
biarpun saat ini banyak juga ababil yang dikit" bilang sahabat tapi waktu kuliahnya beda kampus trus mereka gk pernah ketemu lagi XD

lebih drpd itu, persahabatan yang berlawanan jenis kelamin membutuhkan jauh lebih besar ketulusan, karena bila ada sedikit saja niat untuk pedekate maka arahnya akan jauh dari persahabatan, dan biasanya blm berapa bulan udah nembak.

persahabatan juga biasa terbentuk dari yang sudah kenal sebelumnya, dan setelah banyak menemukan kesamaan, maka hubungan itu akan tercipta secara alami tanpa direncanakan dan semakin lama akan semakin kuat. berbeda dengan pacaran yang dipaksakan dan dikuat-kuatkan.

ya, kurang lebih seperti itu. nanti gw akan bahas lebih dalam beberapa point penting.
dan untuk saat ini pesan gw untuk para single adalah: JANGAN PACARAN! IT'S A TRAP!

dan untuk yang sudah berstatus pacaran: "buktikan kalo gw salah dalam hubungan kalian"

see you in the next post

Tuesday, May 21, 2013

Season finale

Gw gk tau gimana dgn hidup kalian, hidup gw bila dilihat ke belakang, gw bisa mengelompokkan "masalah" yg terjadi layaknya rangkaian season dari sebuah tv series..

Panjang setiap season berbeda, biasanya setiap tahun masalah akan berubah yang artinya sudah berganti season.

Akhir dari tiap season pun tidak selalu baik. Biasanya diakhiri dengan hancurnya suatu hubungan, atau pengambilan suatu keputusan besar.

Tapi layaknya sebuah rangkaian tv series, semua masalah dlm hidup gw memiliki sebuah sumber masalah yang menyebabkan masalah satu persatu muncul bergantian dan terlihat berbeda, namun bila ditarik sebuah garis, maka semua akan bersinggungan.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi menurut gw adalah sebuah proses yang dirancang oleh Tuhan agar gw bisa secara bertahap menyelesaikan masalah besar dlm hidup gw.

Tak jarang gw gagal dlm beberapa tahapan dr proses itu. Layaknya dalam tv series, tiap season tidak selalu berakhir baik, namun cerita pasti mengalami kemajuan menuju sebuah ending, tiap kegagalan dalam menghadapi ujian tersebut membawa gw semakin maju, semakin mengenal diri, dan semakin memahami arti dari rangkaian test yg telah dirancangkan oleh-Nya.

Saat ini gw merasa sudah berada diakhir serial hidup gw. Saat ini gw sudah menatap inti cerita dan akhir yg mungkin Tuhan harapkan dari gw. Tapi disaat gw akan melangkah, gw merasakan twist luar biasa.

Akhir itu sudah tidak lagi jelas..
Satu persatu masalah dari tiap season muncul kembali tanpa menunggu masalah sebelumnya selesai. Dan yang membuat sebuah final season seru adalah, sebuah masalah besar yg membuat penonton berpikir bahwa tak ada lagi jalan...

Ya, sebuah twist besar yang gw alami adalah gw melihat Tuhan di kejauhan menatap gw yang berdiri sendiri.

Gw menatap mata-Nya yang seolah berkata "ini adalah ujian terakhir yang harus kau selesaikan sendiri."
Atau biasa dalam film, saat seorang guru telah selesai melatih seorang murid dan sudah siap untuk mengutus murid tersebut, guru akan berkata "you're ready"

Kenyataannya adalah gw merasa tak mampu. Bahkan gw sudah tak lagi dapat melangkah, tak lagi dapat maju. Yang tadinya jelas, skrg tak lagi gw ketahui mana yang asli dan mana yang palsu.

Dan tiap kali gw berpaling untuk meminta kekuatan dari-Nya, gw hanya melihat Dia di kejauhan terus memandang gw tanpa pernah sedikit pun melepaskan pandangan-Nya dari gw. Ya, Tuhan selalu menyertai gw. Tak pernah sekalipun gw merasa ditinggalkan. Tapi dalam ujian ini Ia mau gw mengambil sendiri keputusan dan jalan hidup gw.

Salah langkah dan gw harus mengulangi lagi semua dari awal.

Akhir sudah terlihat, bahkan sudah hampir terjangkau. Tapi tiba-tiba semua berubah.

So close yet so far....

Monday, May 13, 2013

Mother's Day

Hari ini hari ibu. Makanya saat ini gw mau nulis ngasal sesuatu yang gk bisa dibuktikan kebenarannya. Malah ada kemungkinan kalo ini benar-benar salah. Tp akan tetap gw tulis sih suka gk suka.

ini murni hanya pemikiran semata tanpa ada pembuktian bahkan pendapat ini sama sekali gak berlaku untuk banyak orang.

yasudah mulai saja deh


ada yang bilang, orang tua akan memberikan apa saja untuk anaknya, kecuali membiarkan anaknya menjadi diri sendiri. Percaya gak percaya tapi gw merasa tulisan ini ada betulnya, terutama untuk kebanyakan orang jakarta yang gw lihat..


Peristiwa kelahiran seorang buah hati merupakan momen yang sangat membahagiakan UNTUK PASANGAN YANG LEGAL DAN MENDAMBAKAN BUAH HATI (liat tulisan yang gw caps lock? gk knp-knp sih)

Saat anak terlahir, orang tua akan sangat bahagia. Mereka sangat mencintai sang buah hati. Tapi mengapa saat sang buah hati itu mulai rewel, orang tua mulai merasa terganggu, bahkan memarahi anaknya?

Teori gw adalah, seperti sepasang kekasih yang masih awal dan baru kasmaran, yang mereka cintai sebenarnya adalah konsep mereka tentang pasangan, bukan pasangan itu sendiri. Dan masalah mulai muncul saat ia mengetahui siapa sebenarnya pasangannya itu. gambaran tentang pasangannya yang ia cintai musnah.

Menurut gw itu juga berlaku saat sang buah hati lahir, masing-masing orang tua memiliki konsep yang mereka bayangkan merupakan anak mereka yang sempurna. mungkin itu adalah mereka mengharapkan anak mereka tenang, penurut, gampang diatur, gk cengeng, pintar, dsb dsb

Makanya banyak orang tua mulai emosi saat anaknya menunjukkan kelakuan yang berlawanan, misalnya gk bisa diam kayak cacing kepanasan, hobi teriak-teriak, ngerusak barang-barang, coret sana coret sini......(konon katanya, ini adalah gambaran gw sendiri waktu kecil nyahahaha)

gak jarang gw melihat seorang anak diancam oleh ibunya kalo gak nurut. Padahal kelakuan seorang anak kecil yang masih polos bisa merupakan tanda natural akan bakat alamiah sang anak, namun seperti yang dikatakan orang bijak tersebut, orang tua gk akan membiarkan anaknya menjadi diri sendiri.

Pada beberapa orang tua, mereka sudah menyadari untuk mencintai dan mencoba mengerti anaknya sejak lahir, dan mendorong potensi mereka sejak dini. Namun hal itu mungkin hanya 1 dari 10 orang tua (seperti yang gw bilang gak ada dasar ilmiah dari tulisan ini jadi jangan percayai satu kata pun)

Tapi gw percaya orang tua memiliki cinta sejati terhadap anaknya karena bagaimana pun ada ikatan batin karena anak tetaplah berasal dari darah dan daging mereka sendiri, berbeda pada kasus pasangan karena yang dicintai adalah konsep yang mereka miliki terhadap pasangan, bukan pasangan itu sendiri.


jadi apa yang mau gw katakan? gk ada sih, cuma mau menulis aja apa yang sedang gw pikir. hohoho

tapi ada hal penting, yaitu sebelum memikirkan untuk menikah dan punya anak CARI TAU DULU CARA MENDIDIK ANAK YANG BENER!!!! ANAK YANG SUKSES BUKAN KALO JADI DOKTER TAPI JADI DIRI SENDIRI!!!

salam~

Friday, May 10, 2013

Dosa

Seperti biasa, inspirasi ide gw selalu muncul secara tiba-tiba. Lagi beraktifitas dan tiba-tiba ada satu kata entah darimana dan gw akan masuk dalam pemikiran sendiri.

dan kata yang muncul hari ini adalah "dosa"

bicara soal dosa agaknya cukup berat. sedikit salah tulis dan gw bisa diadili massa. biarpun Tuhan yang boleh mengadili dosa tapi tampaknya banyak manusia yang dengan senang hati membantu Tuhan untuk tugas yang satu ini, yaitu menentukan dosa seseorang dan memberi hukuman.........gw juga dulu suka tugas ini hehehe...


anyway, whatever people will talk, let's start this post

dosa....gw dulu berpikir dosa adalah bila manusia melanggar hukum yang telah diberikan oleh Tuhan.
Untuk itu gw pernah membaca suatu cerita

ada seorang misionaris yang mengunjungi sebuah pulau kecil yang penduduknya belom pernah mengenal agama sebelumnya. misionaris itu lalu memberitakan agama di sana, termasuk dosa.
lalu seorang penduduk lokal itu bertanya, "kalau sebelumnya kita gak tau apakah sesuatu itu dosa atau tidak dan kita melanggarnya, kita gak dianggap berdosa?"
misionaris itu menjawab "betul sekali"
dan penduduk itu bertanya lagi "lalu mengapa anda memberitahukan pada kami???!!!"

kesimpulannya? ah tarik sendiri aja XD

dosa memisahkan Tuhan dan manusia. kalo kita berbuat dosa dan kita mati, kita akan diadili. klo dosanya gk terlalu parah atau berat, kita dimasukkan ke api penyucian.

setiap gw tanya sama orang "kalo besok kiamat apa yang akan lu lakukan sekarang?" kebanyakan akan menjawab "ngaku dosa dulu"
kenyataannya kita gk tau apakah besok kita akan 'kiamat', jadi sebaiknya ngaku dosa setiap hari untuk berjaga-jaga. Tapi nyatanya pengakuan dosa cuma ramai setahun 2x

ada juga yang menganggap perhitungan dosa seperti sebuah neraca, ada debet dan kredit. kalo dosa kita banyak, neraca akan berat ke arah kredit dan artinya kita masuk neraka. jadi banyak orang yang mau ikut pelayanan dengan alasan untuk menyeimbangkan neraca itu sehingga setidaknya agak balance jadi masuknya  api penyucian.

lalu apa sebenernya dosa?
dlm alkitab kita akan bisa menemukan banyak ayat yang membahas tentang dosa. Katolik sendiri memberi kategori tentang dosa, yaitu ada dosa besar dan gak besar (oke ngaco)

dosa besar dlm Katolik diartikan adalah dosa yang kalo dilanggar katanya kalo kita mati saat kita sedang berdosa besar maka sudah pasti masuk neraka. wih ngeri ya

trus apa itu dosa besar? sebut aja yang parah-parah: membunuh, berzinah,,,,,apalagi ya yang parah......oh iya ada satu yang kedengeran sepele tp gw pernah baca kalo itu dikategorikan dosa besar, yaitu eng ing eng: gak ikut misa padahal bisa. dan kalo kita udah tau kita berdosa besar dan kita tetep menyambut komuni sebelum mengaku dosa ke imam, nambah lagi dosa besar. upss.....jadi yang udah tau, kalo bolos misa harus siap-siap ngaku dosa XD kalo gk tau sebenernya gpp katanya nyahahaha

ribet ya klo ngomongin dosa. tiap orang merasa paling tau apa itu dosa.
gw beberapa kali ribut sama temen gw yang ngekeh kalo saat gw jatohin puji syukur, gw berdosa. ato saat gw pake alkitab untuk penyangga kepala saat gw tiduran di lantai, gw dibilang berdosa. mungkin karena itu banyak yang menyiapkan tempat khusus untuk alkitab supaya selalu rapi dan bebas dari sentuhan tangan XD

btw di handphone gw jg ada alkitab. hati-hati handphone gw suci lalala~

jadi apa itu dosa sebenarnya? seperti yang gw bilang, tiap orang punya pemahaman sendiri-sendiri soal dosa, begitu pula gw. tapiiiii..............gw gak akan share di sini XD
 bye~

*kabur*

Wednesday, May 1, 2013

Arti Pelayanan


Gw sudah memulai pelayanan di gereja sejak kelas 6 SD. Lupa deh itu umur berapa.

Pelayanan pertama gw adalah sebagai seorang putra altar. Gw melayani di misdinar kurang lebih 10 tahun, baik secara aktif maupun sebagai pendamping / mentor.

Gw juga aktif bergabung di paduan suara gereja sejak kelas 2 SMA hingga saat ini, baik sebagai anggota dan juga sebentar sebagai pengurus tunggal.

Pada saat yang bersamaan dengan bergabung paduan suara, gw juga saat itu membantu dalam pelayanan di Pembaharuan Karismatik Katolik.

Dan saat ini juga menjabat sebagai ketua OMK wilayah, yang saat ini sedang "kurang" aktif.

Kenapa gw melayani begitu banyak tempat?

Baru-baru ini teman gw nyeletuk, "rajin banget ke gereja. merasa banyak dosa ya?"
Selain itu juga, gw sering kali menemui orang yang menganggap pelayanan dapat menambah "harta di surga", ato setidaknya membuat balance kitab riwayat hidup untuk pengadilan terakhir.

Terlepas dari semua pendapat orang, apa sebenarnya alasan seorang Rio melayani begitu banyak bidang?

Dulu gw akan bilang itu adalah hobi. Sebagai seorang anak yang imut, gw gk punya banyak hobi. Pelayanan menjadi hobi utama gw untuk mengisi waktu, sampai sempat gak ada waktu lagi karena mengambil tanggung jawab yang terlalu banyak. 

Gw sangat suka menghabiskan waktu di gereja, yang artinya gak perlu di rumah. Dan alasan lain adalah, dalam dunia pelayanan gw diterima sangat baik. Dunia pelayanan gak memandang apakah u dari keluarga miskin atau pun kaya, jelek ataupun ganteng (jelas gw gk ada masalah untuk yang satu ini).

Gw diterima sangat baik di gereja, bahkan gw memiliki reputasi yang baik di gereja.

well...masa-masa indah. Masa-masa bersembunyi di balik label "pelayan Tuhan"

Untuk saat ini, pelayanan mempunyai arti sebagai wujud cinta dan terima kasih gw pada Tuhan yang telah bla bla bla
becanda. gk sebagus itu koq. hahaha

Buat gw pelayanan gw sudah berkembang dari hobi menjadi gaya hidup. Gw bahkan gak terlalu memikirkan Tuhan saat melakukan pelayanan. Mungkin karena dalam pelayanan, yang dihadapi adalah manusia, masalah duniawi, hanya kontennya yang rohani.

Gw gk tau gimana orang lain bisa merasa melayani Tuhan, dalam segala kesibukan melayani manusia yang terlihat.
Mungkin karena gw gk punya harapan akan upah dari yang gw lakukan. Bahkan gw percaya pelayanan gak akan bikin gw masuk surga. Romo pun bilang, dalam Katolik gak mengenal sistem pahala.

Singkatnya, gw melayani karena gw mau. 
Gw bertumbuh dalam pelayanan. Kalo dulu gw gak memulai pelayanan dengan ikut misdinar mungkin saat ini gw hanyalah geek biasa yang kerjanya maen komputer dan sibuk ngebacot di dunia online...........eh ini jg lagi ngebacot yak. hehehe~

Dengan pelayanan, gw keluar dari zona nyaman. Dari yang awalnya enak, gw juga bertumbuh dalam masalah-masalah, hubungan dengan teman, bentrok sana sini, dan bagaimana mengemban sebuah tanggung jawab.

Gw bertumbuh dewasa dalam dunia yang terlihat manis di luar, namun dapat sangat kejam di dalam.

Dan yang paling penting, pelayanan membuat gw semakin mengenal diri sendiri dan Tuhan.

Khususnya Tuhan. Gw dibimbing untuk semakin mencari tau lebih dalam tentang siapa yang gw layani. Lewat pengajaran, khotbah, buku, gw mencari lebih dalam karena hanya ikut misa seminggu sekali lu cuma akan jadi orang Katolik yang pergi ke eyang subur.

Rasa haus itu tumbuh karena gw menghabiskan waktu di dunia itu, dan gw gak mau melayani tanpa mendalami.

Biarpun saat ini arti pelayanan buat gw jauh dari kesan suci, gak masalah buat gw. gw akan terus bertumbuh dan dibentuk (mungkin). Karena bagaimana pun, u gak akan bisa jadi koki dengan belajar di sekolah mesin.

Gereja merupakan tempat gw untuk belajar menjadi orang yang lebih baik dan lebih benar. Bila menunggu untuk jadi baik dulu baru melayani, mungkin u gak akan pernah melayani sama sekali seumur hidup.

Yang lebih penting lagi adalah apa yang telah gw pelajari dari pelayanan, sangat berguna di dunia nyata. Dan gw sangat bersyukur untuk itu