Friday, July 12, 2013

Kriteria memilih pasangan

"Kalo seseorang mau cari pacar, kriterianya gimana sih?"

sebagai seorang cowo (gw cowo loh), hal yang pertama jadi perhatian sudah pasti penampilan luar. Ini tingkat paling dasar. Bahkan anak sekolah dasar pun sekarang pasti cari pacar dengan kriteria ini.

Penampilan emang gak bisa disangkal adalah hal pertama yang memancing perhatian kalo kita ketemu orang baru. Gw setuju sama kalimat "don't judge book by it's cover", tapi cover punya kekuatan untuk membuat orang tertarik mendekat dan melihat lebih jelas buku apa itu. Itulah gunanya designer mendesign cover buku. Cover buku yang jelek gw yakin jarang ada yang tertarik buat baca tulisan di belakangnya untuk tau kira-kira isinya bagus ato gak.

Seiring bertambahnya usia, penampilan semakin menipu. Baju, asesoris, model rambut, dan hal-hal sejenisnya bisa sangat mempengaruhi penampilan seseorang. Bahkan ada teknologi yang disebut make up sudah sangat canggih sehingga penampilan bisa diubah drastis dengan beberapa langkah. Jadi penampilan bukan lagi kriteria utama. Kebanyakan orang terutama cowo akan berkelit kalo kepribadian lebih penting daripada penampilan. Biarpun di beberapa kasus, cowo yang sudah berumur tetep mencari hanya dari penampilan dan trus sok-sokan menjelaskan kalo dia tertarik dari kepribadian, padahal mungkin itu dicari-cari dan dibuat-buat.


Setiap orang punya tipe masing-masing.
Ada yang suka cewe pendiam, ada yg suka cewe ceria
Ada yang suka cewe manja, ada yang suka cewe mandiri
Ada yang suka cewe feminim, ada juga yg lebih suka kalo sedikit sangar

Yang jadi permasalahan adalah kadang kala kriteria seseorang terlalu luas. Kalo ada aplikasi google untuk mencari cewe dengan cara masukin ciri-cirinya, gw yakin akan muncul jutaan cewe dengan kriteria itu.

Kriteria yang gw maksud misalnya, yang di atas: pendiam, bawel, manja, mandiri, judes, sopan, tomboy. Yang lain misalnya: seiman, jago masak, rajin, pinter, bisa maen alat musik, sayang anak-anak,dll

Kriteria yang paling populer dan paling luas adalah: baik. Gw kenal banyak cewe dan cowo yang pas ditanya tipe cewe/cowo yang u suka pasti akan bilang "yang baik"


Setelah beberapa belas tahun gw menggeluti bidang ini dan mengadakan banyak riset, percobaan, dan evaluasi (????), gw menemukan suatu terobosan, yaitu gw membedakan ada 2 kriteria yang perlu diperhatikan dalam mencari jodoh. Pertama adalah kriteria sebagai manusia, dan kedua adalah kriteria sebagai diri sendiri (misalnya kalo gw berarti kriteria sebagai manusia dan kriteria sebagai Rio)


1. Kriteria Sebagai Manusia

Kriteria sebagai manusia adalah kriteria yang sangat luas. Kriteria yang merupakan kriteria dasar diri kita sebagai seorang manusia. Kriteria ini dibagi lagi menjadi 2, kriteria yang bisa dikompromi dan kriteria yang gak bisa dikompromi.

Kriteria yang gak bisa dikompromi adalah kriteria yang kalo 1 aja gak memenuhi sebaiknya jangan berpikir untuk dilanjutkan. Setiap orang harus punya kriteria ini dan biasanya merupakan hal yang sangat fatal misalnya bukan pecandu narkoba, gak psycho, bukan pembunuh, seiman (bagi beberapa orang, seiman sangat penting), dll.

Kriteria yang bisa dikompromi misalnya bisa masak, jago nyanyi, jago nari, dll. Tapi bisa aja bagi sebagian orang, kriteria yang bisa dikompromi merupakan kriteria yang gak bisa dikompromi bagi sebagian orang lain. misalnya ada yang menganggap seiman gk bisa dikompromi, tapi ada yang gak terlalu memusingkan hal itu.


Kriteria pertama ini biasa dipake sebagai kriteria utama orang nyari pasangan. Gw sendiri sampe terakhir masih pake kriteria ini. Buka kartu aja, kriteria gw yang terakhir adalah: Pinter nyari duit, suka sama anak-anak, dan deket sama Tuhan. Well, gw kan gak mencari manusia yang sempurna jadi 3 aja cukup :D

Konyolnya adalah ada milyaran cewe yang punya ketiga value itu. Trus gimana milihnya dari milyaran itu? kebanyakan orang akan milih yang ada ajalah. Ada juga yang selanjutnya dikembalikan ke kriteria fisik. Dan kebanyakan orang akan balik ke hati. Siapa yang bisa bikin gw deg-degan dan kehilangan akal sehat itu artinya cinta. Ada lagi yang memilih dengan menyanyikan lagu "minyak kayu putih digosok ke badan~" kekeke~

Namun sekarang gw menemukan ada 1 jenis kriteria lain yang lebih penting daripada kriteria pertama yaitu kriteria sebagai Rio (ganti nama rio dengan nama anda sendiri)


2. Kriteria sebagai Rio (demi memudahkan pengetikan, gw sebut kriteria ini dengan kriteria sebagai Rio aja)

Manusia adalah makhluk yang unik. Biarpun gw dan lu sama-sama manusia, gw dan lu sangatlah berbeda. Banyak faktor yang membentuk seorang Rio. Lingkungan, pergaulan, latar belakang, keluarga, pendidikan yang diterima, bakat, minat, nila-nilai kehidupan, cara berpikir, dst; semuanya saling mempengaruhi dan membentuk 1 makhluk yang bernama Rio.

Sebagai makhluk yang unik dan spesifik, tentu saja setiap dari kita juga memiliki kriteria yang lebih spesifik. Misalnya: jodoh gw adalah orang yang dapat mendorong gw mencapai tujuan hidup gw. Karena tujuan hidup setiap orang sangat spesifik, jadi akan lebih sedikit cewe yang memenuhi kriteria ini, terutama karena salah satu tujuan hidup gw adalah merubah dunia dengan film. Sudah pasti cewe-cewe yang lebih tertarik dengan cowo yang lebih normal, kerja kantoran, jam kerja jelas, pasti gk lolos kriteria ini.

Beberapa tahun yang lalu gw pernah menjadi panitia dari sebuah seminar di gereja tentang mencari pasangan hidup. Saat itu romo moderator gw cuma kasih 1 tips yaitu carilah pasangan hidup yang sepadan. Buat gw saat itu konyol masak begitu doank. Sepadan apanya? tinggi badan? pendidikan? iman?

Sekarang gw baru mengerti maksudnya mencari yang sepadan. Selain sepadan sebagai manusia, harus juga sepadan sebagai Rio! (errr.....)
Maksudnya adalah jodoh gw adalah orang yang bisa mengimbangi gw. Cara berpikir gw, tujuan hidup gw, minat gw, gaya hidup gw. Dan sebaliknya gw jg harus sepadan dengan dia. Hal ini bukan berarti gw mencari cewe yang semuanya sama kayak gw, cuma Rio berambut panjang dan berjenis kelamin perempuan. Setidaknya seseorang yang menganggap Rio sebagai suatu makhluk yang berharga. Tapi bukan berarti gw lagi curhat mencari jodoh yak. Setiap orang yang baca harus mengganti kata Rio dengan namanya sendiri dan kalian pasti sadar kalo hal itu sangat penting dan sulit untuk ditemukan.

Namun hal ini akan sulit bila seseorang belom mengerti dirinya sendiri. Kalo Rio sendiri gak tau sebenernya Rio itu makhluk apa.
Orang yang belum tau bakat dan minatnya. Orang yang gak tau value dirinya sendiri. Orang yang gak tau tujuan hidupnya, ato tujuannya cuma sukses dan jadi kaya.

Gw suka bilang sama pasien gw "kalo lu gak tau diri u sendiri, tujuan hidup u. Lu mau kawin sama siapa aja gak masalah"

Coba bayangkan kalo tujuan hidup Rio adalah: punya usaha sendiri, sukses, kaya. Berapa banyak cewe yang akan mendukung Rio mencapai tujuannya? BANYAK! Karena itu adalah tujuan hidup yang ditanamkan oleh dunia. Patokan kesuksesan adalah uang. Jadi banyak orang tersesat dan menjadikan itu sebagai tujuan akhir hidupnya.

Atau misalnya orang yang gak tau bakatnya sendiri. Dia gak akan memusingkan mau sama siapa. Tapi kalo orang yang menyadari talentanya maka pasangan sedikit banyak mempengaruhi hal tersebut.

Misalnya gw gak suka dancer, jadi kalo gw punya cewe seorang dancer gw gak akan terlalu berminat sama bakatnya dan hal itu bisa mengurangi semangat dirinya untuk mengembangkan bakat itu karena pacarnya gak terlalu tertarik. Mungkin gw bisa berusaha tertarik, tapi hal itu akan berbeda kalo dia punya pacar yang tidak anti sama dancer.


Kesimpulannya adalah, kalo kita cuma punya 1 kriteria, yaitu kriteria sebagai manusia maka pilihan masih akan terlalu banyak dan terlalu random. Untuk itulah perlu kriteria kedua yaitu kriteria sebagai Rio. Kriteria ini sangat penting dan sedikit banyak sangat mempengaruhi eksistensi Rio. Hal terburuk adalah kehilangan si Rio karena pacar yang tidak sepadan sehingga perlu banyak penyesuaian supaya langgeng. Mungkin harus dibuang "i" dan "o" nya jadi sudah tidak ada lagi Rio. Yang tersisa hanyalah R.

Bahkan dengan 2 kriteria tersebut, pilihan masih ada. Mungkin di dunia ini masih ada beberapa juta dari milyaran, dan yang akan kita temui selama hidup ada beberapa ratus saja. Tapi itulah Tuhan. Dia memberi kehendak bebas supaya kita bisa memilih 1 dari sekian ratus orang yang merupakan jodoh kita. Jodoh itu pun bukan berarti hubungan akan mulus-mulus saja. Jodoh kita pun adalah pribadi yang unik dan berbeda dari diri kita karena itu gesekan dan penyesuaian akan tetap terjadi, namun tidak akan terlalu merubah bentuk atau jati diri si Rio. Mungkin Rio akan berubah menjadi Ryo....

and they live happily ever after.............

No comments:

Post a Comment