Friday, May 24, 2013

anak umur 45 tahun....

Paskah kemarin timbul pertanyaan dlm diri gw

"kenapa Yesus mati umur 33? kenapa gk 80 ato 90? kenapa Dia harus cepet-cepet pergi padahal masih banyak yang bisa Dia lakukan untuk membuat dunia jadi lebih baik?"

Buat gw, kematian adalah jalan tercepat untuk mengakhiri penderitaan di bumi. Yesus akan lebih berat bila Dia masih harus berkarya hingga tua, dibandingkan menderita sengsara beberapa jam (gw gk bilang itu mudah, tapi ada yg bilang hidup lebih berat daripada kematian)


Dibalik banyak teori, teologi, dan segala hal yang dapat menjelaskan kenapa Yesus harus menderita dan wafat di umur 33, gw barusan mendapat teori versi gw sendiri.

Btw, buat gw itu gak salah karena dalam 1 agama yang sama, alkitab yang sama, tiap orang punya Tuhan yang berbeda dlm hidupnya. Jadi ini adalah Tuhan versi gw.


Orang tua yang baik adalah orang tua yang mempersiapkan anaknya untuk dapat berjuang hidup sendiri. Orang tua yang berhasil adalah apabila anaknya telah berhasil menjadi manusia yang baik dan berguna.

Sama halnya dengan Tuhan.

Kebanyakan orang 'beriman' setiap menghadapi sesuatu akan dengan suci memohon pertolongan Tuhan. Dan orang 'beriman' juga mendorong orang lain melakukan hal yang sama. Andalkan Tuhan dalam segala hal dalam hidup (dan sejenisnya intinya jangan berusaha dengan kekuatan sendiri, lu tuh gak akan bisa apa-apa kalo berusaha sendiri).

Banyak kesaksian orang berdoa minta ini minta itu dan dikabulkan dengan cara yang ajaib. Praise the Lord. Gw juga banyak mengalami hal itu. Tapi apakah itu yang Tuhan mau?

Bayangkan seorang anak berusia 45 tahun dateng ke bokapnya trus bilang "dad, beliin mobil donk. Yang baru keluar itu. keren deh."
Sungguh anak yang baik....... *pffttt*

Beberapa post sebelum ini gw sedikit 'curhat' akan situasi yang sedang gw hadapi. Bagaimana gw merasa Tuhan memepercayakan gw untuk mengatasi keadaan gw saat ini karena saat gw melihat ke belakang, gw melihat gw sudah dipersiapkan untuk final season ini.

Seperti halnya orang tua yang baik yang mempersiapkan anaknya untuk dapat mandiri. Gw percaya kita juga dipersiapkan untuk mandiri. Seperti para rasul yang 'ditinggalkan' pada saat mereka masih gak tau apa-apa, Tuhan lebih tau kapan kita siap. Bahkan bila kita merasa kita tidak siap sekalipun.

Dikisahkan selanjutnya juga bahwa Roh Kudus turun atas para rasul dan seketika mereka jadi kayak manusia super. Namun gw merasa gak instant mereka jadi pinter. Sepanjang karir Yesus, para rasul pasti banyak diberi bekal tapi saat itu mereka cuma tau sebatas teori, dan pada saat Roh Kudus turun, teori itu menjadi 'hidup'. Mereka tidak lagi cuma tau teori. Mereka mengerti semua yang telah diajarkan oleh Yesus.



Pas jaman SMA, gw punya guru fisika yang agak nyentrik. Dan kita tau yang namanya hitungan, dasarnya sederhana tapi bisa dikembangankan sampe gak tau dimana ujungnya.
Guru gw waktu itu kasih liat soal yang super aneh. Saat dia sudah sukses bikin satu kelas bingung, dia dengan nyantai bilang kalo ini gampang dan dia mulai menulis-nulis di papan rumus-rumus sederhana yang makin lama makin berkembang jadi gak jelas dan tiba-tiba jawaban muncul.


Menurut gw hal itu sama kayak hidup ini. Sekompleks apa pun masalah, asal kita sudah punya basic yang kuat, kita bisa dapatkan solusi dengan mengembangkan apa yang sudah kita tau.

Sebagai orang tua yang baik, Tuhan mempersiapkan kita dengan membekali dasar yang kuat supaya nantinya kita bisa menghadapi segala macam hal yang dilemparkan oleh kehidupan.
Setiap masalah di awal kehidupan kita berbeda tiap orang, namun itu merupakan masterplan Tuhan supaya kita memiliki bekal agar kita bisa kuat berdiri sendiri saat ujian datang.

Smua orang pasti percaya kalo Tuhan memberikan ujian pada manusia. Emangnya ada guru yang kasih soal trus diisin sendiri oleh si guru?
Ada saat dalam hidup dimana kita akan berjuang untuk naik ke tahap selanjutnya sampe akhirnya kita lulus dan punya bekal untuk berjuang sendiri.


apakah kita mau jadi anak umur 45 tahun yang merengek minta dibeliin mobil, ataukah kita mau jadi anak umur 45 tahun yang bisa beliin rumah untuk orang tua kita?

apakah kita mau sampe tua berserah sama Tuhan untuk diurusin, ato kita mau mulai untuk membuat Tuhan bangga dengan mengambil bagian dalam karya Tuhan di dunia?

jadi anak kecil selamanya dalam iman, atau menjadi dewasa dalam iman dan kehidupan. Pilihan di tangan anda........






nb: setiap orang mengalami berbagai masalah dan cobaan. ada yang terjatuh dan ada yang bersinar setelah mengatasi masalah. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyingkapi hidup, apakah kita mau menjadi orang yang biasa saja atau kita mau menjadi orang yang luar biasa. Orang biasa berjuang untuk survive dari satu masalah ke masalah lain. Orang luar biasa menggunakan masalah sebagai alat untuk belajar dan mengumpulkan bekal untuk maju. Orang biasa akan terus mengalami kesulitan di masalah yang sama, orang yang luar biasa menghadapi masalah yang semakin berat dan semakin kompleks yang artinya semakin banyak pengalaman dan semakin banyak kesempatan.

No comments:

Post a Comment