Monday, June 3, 2013

Mendengarkan suara Tuhan......versi gue!

Untuk yang ngikutin blog gw sejak aktif lagi mungkin ada yang berpikir kalo gw sudah menyimpang ke jalur yang sesat karena seakan mengecilkan peran Tuhan dalam hidup gw. Gak berserah penuh lagi pada kehendak-Nya. Dan sebagainya.

Gw mau bilang kalo kalian salah. Gw tetap mencari Tuhan. Gw tetap percaya pada Tuhan. Tapi dengan cara yang berbeda.

Seperti di post sebelumnya gw bilang kalo 'mendengar suara Tuhan' itu abstrak. Memang betul hal itu gak bisa dijelaskan. Harus dirasakan sendiri. Tapi gw akan mencoba menjelaskan apa arti mendengarkan suara Tuhan buat gw.


Hidup di jalan Tuhan pasti menjadi dambaan semua orang. Tuhan memimpin setiap langkah dan keputusan kita sudah pasti enak. Kita gak perlu lagi takut salah. Wong Tuhan yang pilihin koq jadi gak mungkin salah. Pasti jalannya bebas masalah.

Tapi gw percaya kalo itu gak mungkin karena Tuhan memberi kita kehendak bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidup kita sendiri. Buat apa Dia memberi anugrah yang membedakan kita dari makhluk hidup lain tapi Dia berharap kita menyerahkan anugrah itu dan nurut aja kehendak-nya?

Kebanyakan orang salah mengartikan kehendak Tuhan. Seakan kehendak Tuhan itu bagaikan sebuah jalan sempit yang dikelilingi jurang tanpa ada pagar pengaman. Salah sedikit dan kita jatuh. Jalan di jalan-Nya maka kita gk akan kenapa-kenapa. Kenyataannya jika gw melihat ke belakang, gw mendapati justru gw lebih banyak diberkati saat gw jatuh dan banyak masalah. Gw yakin semua orang juga begitu, kecuali orang yang kerjanya ngeluh sampe masalah lewat, bukannya mencari jalan untuk mengatasi masalah.

Karena itu, kalo masalah merupakan berkat tersembunyi dari Tuhan, artinya pada saat kita akan melangkah dan memilih jalan kita, kita gak usah takut memilih dan takut salah  pilih sehingga kita masuk dalam masalah karena itu adalah berkat.

Tapi bukan berarti kita boleh seenaknya. Dalam mengambil keputusan, selalu ambil keputusan yang sudah pasti gak bertentangan dengan dosa. Jangan terus misalnya jatoh ke dalam freesex trus jebol di luar nikah, kita bilang itu adalah jalan Tuhan karena kena masalah. Emang sih Tuhan adalah ahli dalam memanfaatkan apa pun untuk kebaikan, dan gw percaya semua korban jebol itu bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga, tapi itu sudah jelas bukan jalan Tuhan karena Tuhan dengan jelas menentang itu. Malah ada ayatnya "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri" Yak 1:14
Yap, terkadang kita susah karena keinginan kita sendiri. Sebagai contoh, kita mau jadian sama cewe yang jelas-jelas gak tertarik dan gak cocok sama kita cuma karena cewe itu cakep dan akhirnya kita jatuh dalam kegalauan.

Keinginan emang gak sepenuhnya jelek. Kadang kita harus mengikuti keinginan kita dan melakukan sesuatu yang nekad sesekali, tapi selalu perhitungkan efek setelahnya. Kalo siap silakan nekad (sebaiknya sih jangan karena gak smua menyukai tantangan seperti gw XD).

Dan separah apa pun masalah yang kita hadapi karena keinginan kita sendiri. Sedalam apa pun kita terjatuh karena melanggar sesuatu yang udah jelas-jelas jangan dilanggar, Tuhan bisa membangun karya yang luar biasa selama kita berserah kepada-Nya. Berserah bukan berarti balik lagi berdoa minta Tuhan kasi jalan, tapi kembali melakukan hal yang benar karena kebanyakan dari kita akan menyelesaikan suatu kesalahan dengan kembali melakukan banyak kesalahan.

contoh: kalo kena freesex trus kena jebol sebelum nikah(salah), cara paling instant udah pasti aborsi (salah lagi), dan abis itu depresi dan akhirnya terjerat alkohol untuk menutupi rasa depresi (salah salah dan salah).
Tapi kalo misalnya udah kena jebol sebelum nikah disingkapi dengan benar, mohon pegampunan Tuhan, mulai bertanggung jawab atas kesalahan sendiri, mulai berkonsultasi pada para ahli, mengampuni diri sendiri, dan mulai fokus bagaimana membesarkan anak itu sehingga dia gak jadi korban ketidaksiapan orang tua, maka masalah itu bisa jadi berkat. Mungkin akan banyak anak muda yang bertobat saat si penjebol itu memberi kesaksian. Tapi, hey, silakan aja kalo ada yang mau melalui jalan itu. Gw sih ogah XD

Jadi sejak gw tau kalo masalah merupakan berkat yang tersembunyi dari Tuhan, gw lebih berani dalam mengambil keputusan sendiri yang menempatkan gw dalam masalah, selama masalah itu membuat gw lebih baik. Contohnya adalah pada saat pertama gw mau mengambil cicilan kamera perbulan 1,8jt selama setahun, gw takut kalo-kalo gw jadi gak bisa bayar. Mungkinkah ini jalan Tuhan? Gw berdoa dan berdoa tapi gak ada suara dari surga. Akhirnya gw coba menghitung-hitung apakah gw mampu membayar, dan menurut rencana terbaik gw harusnya bisa bayar.
Tapi setelah gw ambil, banyak hal yang mengganggu perhitungan baik itu, tapi toh gw masih bisa membayar dengan lancar. Bahkan setelah itu gw nekat ambil cicilan lagi untuk laptop sebesar 1,1jt perbulan selama 6 bulan. Kenapa gw nekad? Karena semua yang gw beli itu menunjang gw untuk bekerja. Malah rencananya ini mau ambil lensa yang 10jutaan lagi nih..... :|

Tau gak istilah lain dari mengambil keputusan yang bisa mengakibatkan masalah yang membangun?
KELUAR DARI ZONA NYAMAN

Kebanyakan orang maunya hidup nyaman-nyaman aja. Gitu-gitu aja. Gak usahlah melawan arus. Hidup cuma sekali, nikmatin aja. Makanya banyak yang mengagung-agungkan kepercayaan "Yesus adalah driver dalam hidup kita" karena merek malas mengambil keputusan, dan berharap kalo Yesus yang nyetirin maka mereka akan bebas dari masalah karena kalo disetirin Tuhan pasti gak akan salah donk. Enaknya hidup gak pernah salah. SALAH. Malah gw membayangkan kalo Yesus disuruh jadi supir, pasti dibawa nyasar dulu ato dibawa ke tempat yang super jelek supaya kita gk enak-enakan tidur di kursi penumpang.

Jadi, ya gw selalu berserah pada Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya yaitu supaya gw bertumbuh dalam potensi gw. Dan satu hal yang bisa gw pastikan yaitu kehendak Tuhan sudah pasti supaya kita keluar dari zona nyaman kita. Zona nyaman sudah pasti bukan kehendak Tuhan. Buktinya banyak di alkitab tokoh-tokoh besar yang 'dipaksa' Tuhan untuk keluar dari zona nyaman. Contoh paling jelas adalah Yesus sendiri yang keluar dari zona paling nyaman yaitu surga, untuk masuk ke zona paling gak nyaman yaitu dunia.

Jadi mendengarkan suara Tuhan yang sudah jelas buat gw adalah hidup di luar zona nyaman.
Berserah pada Tuhan artinya berusaha semaksimal yang gw bisa menghadapi zona keberanian yang penuh tantangan, membiarkan keajaiban-keajaiban Tuhan membantu perjuangan gw, dan bersyukur atas keajaiban-keajaiban tersebut.

Dan kalau pun saat ini pendapat gw salah, gw sudah sesat, bukan ini kehendak Tuhan, gw percaya Tuhan akan bawa gw kembali ke jalan yang benar sehingga gw bisa membantu orang-orang yang juga pernah melewati jalan gw saat ini. Sejujurnya gw sudah beberapa kali sesat dan diarahkan oleh-Nya. Gw gak takut salah karena gw punya tujuan yang baik yaitu mencari kebenaran, yang artinya jalan gw penuh tipu muslihat dan kebenaran palsu. Tapi asal gw mencari, gw akan mendapatkan. Kalo kalian gak pernah mencari dan merasa saat ini sudah benar dan fine-fine aja, semoga aja emang sudah benar XD


Satu lagi, Tuhan lebih menghargai proses daripada hasil. Jadi Tuhan lebih menghargai perjuangan daripada apakah itu akan berhasil atau gak. Dan Dia gak akan menghukum kita kalaupun hasilnya jelek, selama tujuan kita baik.

No comments:

Post a Comment